Terapi Estrogen Dapat Meningkatkan Risiko Tiga Jenis Kanker Kulit
Penelitian menunjukkan bahwa terapi estrogen pada wanita meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk BCC, cSCC, dan cM. Dokter dianjurkan untuk mendiskusikan risiko ini dengan pasien, tanpa menghentikan obat yang tengah digunakan. Riset berlanjut diperlukan untuk eksplorasi lebih lanjut tentang masalah ini.
Sebuah studi di Swedia menemukan bahwa penggunaan estrogen dapat meningkatkan risiko 3 jenis kanker kulit: basal cell carcinoma (BCC), cutaneous squamous cell carcinoma (cSCC), dan cutaneous malignant melanoma (cM) pada wanita. Penelitian ini menyarankan agar dokter berbicara dengan pasien tentang risiko ini, tetapi tidak merekomendasikan penghentian obat-obatan terkait estrogen yang diteliti.
Data dari lebih dari 29.000 wanita Swedia dianalisis untuk mengidentifikasi hubungan antara terapi pengganti hormon (HRT) dan risiko kanker kulit. Hasil studi menunjukkan bahwa risiko kanker meningkat sejalan dengan dosis estrogen yang lebih tinggi. Penelitian menggunakan registri nasional untuk mengumpulkan informasi penggunaan obat dan diagnosis kanker kulit.
Dari 21.062 wanita dalam penelitian, 1.875 wanita mengembangkan kanker kulit. Hasil menunjukkan loop diuretik meningkatkan risiko cSCC sebesar 60%, sedangkan thiazide diuretik terkait dengan risiko meningkat 25% untuk BCC dan 41% untuk cM. Penulis juga mencatat hubungan kurvilinear antara NSAIDs dengan BCC dan cSCC.
Penelitian ini menekankan bahwa estrogen dapat mempengaruhi pengembangan kanker kulit, terutama karena adanya reseptor estrogen pada lesi melanositik dan lebih banyak kasus melanoma pada wanita sebelum menopause. Meskipun ada manfaat kesehatan dari penggunaan obat ini, penulis mengingatkan untuk mempertimbangkan risiko ini, terutama mengingat penggunaan estrogen yang luas.
Studi ini menunjukkan peningkatan risiko kanker kulit terkait penggunaan estrogen, meliputi kanker BCC, cSCC, dan cM. Penting bagi dokter untuk mendiskusikan potensi risiko ini kepada pasien, meskipun penghentian terapi tidak direkomendasikan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya hubungan antara estrogen dan kanker kulit.
Sumber Asli: www.ajmc.com
Post Comment