Loading Now

Peran SBRT dan IMRT dalam Kanker Kolorektal

Yufei Liu, MD, PhD, membahas pentingnya SBRT dan IMRT dalam terapi kanker kolorektal, menjelaskan kemajuan teknologi radiasi yang meningkatkan akurasi perawatan dan perlindungan pada jaringan normal, serta dampaknya bagi pasien dengan kanker rektum dan kolorektal.

Yufei Liu, MD, PhD, menjelaskan strategi SBRT dan IMRT serta peran radiasi dalam terapi kanker kolorektal. Dalam Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal yang diperingati setiap bulan Maret, dia menyoroti perkembangan terapi radiasi berkat kemajuan teknologi.

Liu menyatakan bahwa terapi radiasi telah berkembang pesat, menggantikan metode lama yang hanya menggunakan panduan sinar-X. Kini, perencanaan radiasi lebih mengandalkan CT dan MRI, serta teknik seperti stereotactic body radiation therapy (SBRT) dan intensity modulated radiation therapy (IMRT) yang memungkinkan dosis radiasi lebih akurat. Hal ini membantu melindungi organ normal dari radiasi di area sekitar.

Keuntungan utama SBRT, menurut Liu, adalah kemampuannya dalam memberikan dosis radiasi yang sangat terarah kepada tumor dengan meminimalkan dampak pada jaringan normal. Ini membuatnya sangat efektif untuk tumor yang terlokalisasi.

Bagi pasien kanker rektum, terapi radiasi adalah komponen utama, terutama pada kasus yang lebih lanjut. Namun, pada kanker kolorektal, kombinasi antara operasi dan kemoterapi juga bisa menjadi pilihan kuratif, terutama bagi pasien yang tidak bisa menjalani operasi. Radiasi juga bisa meningkatkan hasil pengobatan pada pasien dengan metastasis di paru-paru atau hati serta memberikan bantuan dalam nyeri bagi pasien dengan kanker lanjut.

Radioterapi terus berkembang dengan kemajuan teknologi, menawarkan strategi baru seperti SBRT dan IMRT yang memungkinkan dosis radiasi lebih akurat dan meminimalkan kerusakan pada jaringan normal. Ini memberikan manfaat signifikan untuk pasien dengan kanker kolorektal, terutama dalam kasus yang lebih lanjut. Selain itu, radiasi dapat mengurangi nyeri pada pasien dengan metastasis tulang atau otot.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment