Avapritinib Efektif Reduksi Ukuran Tumor Glioma Ganas Pada Anak
Avapritinib, obat yang telah disetujui, efektif dalam mengurangi tumor pada pasien anak dengan glioma agresif. Dalam uji coba, 42% dari delapan pasien menunjukkan respons positif. Penelitian menunjukkan perlunya pendekatan kombinasi untuk mencapai kemajuan dalam pengobatan kanker.
Avapritinib, obat yang telah disetujui, menunjukkan kemampuan untuk mengurangi ukuran tumor pada anak-anak dan remaja dengan glioma agresif yang resisten terhadap pengobatan. Dalam penelitian yang diterbitkan di Cancer Cell, tiga dari delapan pasien yang menerima avapritinib mengalami penyusutan tumor. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari University of Michigan, Dana Farber Cancer Institute, dan Medical University of Vienna.
Glioma ganas, khususnya high-grade gliomas (HGGs), adalah penyebab utama kematian terkait kanker pada anak-anak. Mutasi pada gen PDGFRA berperan dalam perkembangan HGGs dan menjadi target potensial bagi pengobatan kanker. Meskipun upaya sebelumnya menggunakan inhibitor tirosin kinase gagal, avapritinib terbukti efektif karena penetrasinya yang baik ke otak.
Dalam pengujian preklinik, avapritinib menunjukkan potensi tinggi pada sel glioma yang bersumber dari pasien anak. Penelitian lanjut di model tikus menunjukkan bahwa obat ini tidak hanya menghalangi sinyal PDGFRA tetapi juga mengurangi pertumbuhan tumor dan memperpanjang kelangsungan hidup. Ketika diberikan kepada delapan pasien di program penggunaan penuh, ditemukan bahwa 42% mengalami respons positif.
Sementara itu, respon positif tidak bertahan lama, dengan tumor sekunder yang menyebar di ketiga pasien yang merespons pengobatan. Temuan awal ini menggerakkan penelitian lebih lanjut, di mana avapritinib diharapkan menjadi alat tambahan dalam membantu pasien kanker.
Koschmann, seorang peneliti, berkomentar bahwa kombinasi berbagai modalitas pengobatan akan lebih efektif dalam mengatasi penyakit ini. Selain itu, penelitian lanjutan akan menggali kombinasi avapritinib dengan inhibitor MAP kinase yang juga menjanjikan.
Avapritinib menunjukkan potensi dalam mengobati glioma ganas yang tidak dapat diobati dengan cara konvensional. Beberapa pasien merespons pengobatan dengan penyusutan tumor, meskipun beberapa mengalami tumor sekunder. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pengobatan kanker, dengan harapan avapritinib menjadi bagian dari strategi pengobatan yang lebih besar.
Sumber Asli: rarecancernews.com
Post Comment