Tes Darah Sederhana: Harapan Baru dalam Diagnosis Kanker
Tes darah seperti Shield dapat mendeteksi kanker usus besar lebih awal, meningkatkan peluang pengobatan efektif. Sementara banyak tes masih dalam tahap pengembangan, produk ini berpotensi mengurangi kematian akibat kanker melalui deteksi dini.
Tes darah sederhana yang dapat mendeteksi kanker dini kini semakin dekat dengan pasar. Sekitar empat tahun lalu, John Gormly, berusia 77 tahun, menjalani tes darah rutin yang menunjukkan ia mengidap kanker usus besar. Setelah konfirmasi melalui kolonoskopi, ia menjalani operasi dan pulang bekerja dalam 10 hari. Tes bernama Shield ini mampu mendeteksi kanker dari sampel darah dan kini telah disetujui oleh FDA dan ditanggung oleh Medicare.
Banyak tes darah baru dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara dan pankreas. Tes ini dapat membantu deteksi dini dengan lebih mudah dan non-invasif. Namun, banyak tes masih dalam tahap awal dan mungkin memiliki tingkat positif palsu yang tinggi. Meski belum menggantikan metode skrining tradisional, tes darah ini diharapkan dapat meningkatkan peluang deteksi dan pengobatan kanker secara lebih awal.
Rekomendasi saat ini menyarankan orang berusia 45 hingga 75 tahun untuk melakukan skrining kanker usus besar secara teratur, tetapi satu dari tiga orang di kelompok ini belum pernah menjalani skrining. Hal ini menjadi masalah karena kanker usus besar adalah penyebab kematian kanker yang umum. Penemuan awal dapat mencegah hingga 90% kematian akibat kanker usus besar dan dapat membantu memperpanjang umur pasien.
Gormly memiliki 85% peluang hidup lima tahun setelah diagnosis kanker pada Stadium 2 dibandingkan hanya 10% jika kanker sudah menyebar. Tes deteksi darah juga sedang dikembangkan untuk kanker pankreas, yang biasanya terdeteksi pada stadium lanjut. Tes baru menggunakan molekul mikroRNA untuk mendeteksi kanker pankreas dan menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Selain itu, tes multicancer detection (MCD) sedang dalam pengembangan, memungkinkan deteksi beberapa jenis kanker sekaligus. Meski potensial, efikasi dan pedoman klinis untuk mengikuti hasil positif masih menjadi tantangan. Ke depan, banyak tes darah diagnostik diharapkan dapat mempengaruhi pembaruan diagnosis dan pengobatan kanker dalam beberapa tahun mendatang.
Gormly berharap pengalamannya mendorong orang lain untuk tidak mengabaikan skrining kanker, dengan tujuan agar pendekatan baru ini dapat membantu lebih banyak orang.
Tes darah sederhana menjadi harapan baru dalam diagnosis kanker, memungkinkan deteksi dini dan perbaikan dalam pengobatan. Meskipun masih banyak yang harus diperbaiki, inovasi ini diharapkan dapat mengurangi kematian akibat kanker dengan meningkatkan kepatuhan pada skrining. Penting bagi masyarakat untuk menyadari manfaat dari deteksi awal dan rutin melakukan pemeriksaan untuk mencegah kanker.
Sumber Asli: www.livescience.com
Post Comment