Uji Darah Sederhana: Masa Depan Diagnosis Kanker

Uji darah sederhana untuk kanker, termasuk Shield untuk kanker kolon, menunjukkan potensi kuat dalam diagnosis dini. Meskipun banyak tes baru masih dalam tahap pengembangan dan memiliki batasan, mereka berpotensi meningkatkan hasil pengobatan kanker. Kesadaran akan pentingnya skrining diperlukan untuk memperbaiki angka kelangsungan hidup dalam pengobatan kanker.

Uji darah sederhana untuk deteksi awal kanker semakin muncul di pasar, menjanjikan diagnosis dan perawatan yang lebih cepat. John Gormly, yang terkena diagnosis kanker kolon melalui tes darah baru bernama Shield, testament untuk manfaat dari perkembangan ini. Tes ini dapat mendeteksi kanker kolon dari sampel darah dan sekarang telah disetujui untuk penggunaan komersial dengan cakupan oleh Medicare setelah mendapat izin dari FDA pada Juli 2024.

Shield hanyalah salah satu dari banyak jenis “biopsi cair” yang diusulkan. Tes darah untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, pankreas, dan lambung, sedang dikembangkan. Jika diimplementasikan secara luas, ini bisa membantu mendeteksi kanker lebih awal dengan lebih sedikit prosedur invasif, yang berpotensi mengurangi angka kematian akibat kanker.

Namun, banyak dari tes ini masih dalam tahap awal dan tidak setepat alat skrining tradisional seperti kolonoskopi. Beberapa memiliki tingkat positif palsu yang tinggi, yang dapat menyebabkan kekhawatiran berlebihan dan tes lanjutan yang tidak perlu. Dengan perbaikan pada metode ini, skrining kanker berbasis darah diperkirakan akan menjadi bagian umum dari perawatan medis.

Rekomendasi skrining saat ini menyarankan individu berusia 45 hingga 75 yang memiliki risiko rata-rata untuk melakukan skrining setiap lima hingga sepuluh tahun. Namun, aktualnya hanya sekitar 1 dari 3 orang yang pernah menjalani skrining, padahal deteksi awal bisa mengurangi 90% kematian akibat kanker kolon.

Dokter Gormly merekomendasikan Shield setelah melihat bahwa Gormly belum pernah mendapatkan kolonoskopi dalam waktu yang lama. Banyak orang menghindari skrining karena merasa malu atau takut, sehingga pentingnya tes darah menjadi lebih terasa. Shield bekerja dengan mendeteksi pecahan DNA yang dilepaskan oleh sel kanker ke dalam darah, dengan tingkat deteksi sekitar 83% untuk kasus kanker kolon yang dikonfirmasi.

Kanker pankreas juga dapat diuntungkan dari tes darah baru yang sedang dikembangkan. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi kanker pankreas pada tahap awal dengan mengidentifikasi molekul kecil yang disebut microRNA, yang menjadi penanda adanya kanker dalam darah pasien. Penelitian awal menunjukkan hasil yang menjanjikan dengan tingkat deteksi antara 88% dan 93%.

Uji deteksi multicancer juga sedang dalam pengembangan. Tes ini berfungsi untuk mendeteksi beberapa jenis kanker sekaligus, meskipun sebagian besar masih dalam tahap awal. Meskipun ada harapan besar, masih terdapat risiko positif palsu dan ketidakpastian dalam pengelolaan hasil. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan beberapa tes darah akan mulai mempengaruhi diagnosis dan perawatan kanker secara signifikan.

Pengembangan tes darah untuk deteksi kanker menunjukkan potensi signifikan dalam diagnosis dan perawatan yang lebih dini, dengan berbagai tes baru sedang diuji dan meningkatnya pemahaman tentang kegunaan masing-masing metode. Meski banyak dari tes ini masih dalam tahap pengembangan dan memiliki keterbatasan, langkah maju dalam teknologi ini dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup kanker. Penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap skrining, terutama untuk kanker yang umum terjadi seperti kanker kolon, guna menurunkan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini.

Sumber Asli: www.livescience.com