Loading Now

Akses Gratis 100 Juta Sel Kanker untuk Percepat Pengembangan Obat

Vevo Therapeutics telah menyediakan 100 juta sel kanker untuk mempercepat pengembangan obat, mencakup 60.000 interaksi obat-sel di 50 jalur sel. Kolaborasi ini mendirikan Arc Virtual Cell Atlas, sumber data transkriptomik terbesar, termasuk data dari 300 juta sel dengan teknologi mutakhir. Diperkirakan proyek ini akan meningkatkan kecepatan dan akurasi penelitian obat kanker.

Peneliti kini mendapat akses gratis ke 100 juta sel kanker untuk mempercepat pengembangan obat. Dataset ini memetakan 60.000 interaksi obat-sel di 50 jalur sel kanker, memungkinkan penelitian yang lebih cepat dan akurat. Ini adalah pertama kalinya peneliti dapat mempelajari keadaan sel alami dan tanggapan sel terhadap 1.200 perlakuan obat yang berbeda dalam satu dataset terintegrasi.

Kolaborasi antara Arc Institute dan Vevo Therapeutics telah meluncurkan Arc Virtual Cell Atlas, sumber daya publik terbesar untuk data transkriptomik di tingkat sel tunggal. Sumber daya ini mencakup data dari lebih dari 300 juta sel unik dan tersedia secara gratis di situs web Arc Institute. Atlas ini mencakup data dari dua dataset besar, termasuk Tahoe-100M, yang merupakan dataset sel tunggal terbesar di dunia.

Tahoe-100M, yang dihasilkan dengan teknologi Mosaic dari Vevo, memetakan 60.000 interaksi obat-sel, mengukur respons seluler di 50 jalur sel kanker dengan 1.200 perlakuan obat yang berbeda. Dataset ini mendukung kemampuan pengujian besar-besaran pada tingkat sel tunggal untuk pengembangan obat.

Bagian kedua dari atlas adalah scBaseCamp dari Arc Institute, yang merupakan arsip data RNA sequencing untuk sel tunggal yang telah dikurasi dan diproses menggunakan AI. Data gen ekspresi dari 200 juta sel tambahan dari 21 spesies berbeda telah distandarisasi agar kompatibel dengan model pembelajaran mesin.

Dengan akses gratis ke 100 juta sel kanker dan peluncuran Arc Virtual Cell Atlas, peneliti memiliki alat yang lebih baik untuk mempercepat pengembangan obat kanker. Inisiatif ini berpotensi merevolusi penelitian sel dengan menggabungkan data dari teknologi terbaru dan standar proses yang efisien, mendukung upaya pengobatan kanker yang lebih cepat dan efektif.

Sumber Asli: www.warpnews.org

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment