Loading Now

Epidemi Kanker Kolorektal Memicu Kematian pada Muda

Studi menunjukkan hubungan mengkhawatirkan antara kanker kolorektal dan risiko penyakit jantung pada orang muda. Pasien kanker kolorektal berisiko 16% lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular setelah perawatan agresif. Khususnya, orang di bawah 50 tahun memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi, dengan perbedaan yang signifikan berdasarkan ras dan faktor sosial. Perawatan aktif dan kolaborasi antara tim onkologi sangat dibutuhkan.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan adanya hubungan yang mengkhawatirkan antara kasus kanker kolorektal dan penyakit jantung pada orang muda. Para peneliti menemukan bahwa pasien dengan kanker kolorektal memiliki risiko 16% lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular setelah menerima perawatan agresif. Penelitian ini menganalisis data lebih dari 630.000 orang dewasa di AS yang didiagnosis dengan kanker kolorektal antara tahun 2000 hingga 2021, dengan risiko paling tinggi terjadi dalam dua tahun pertama setelah diagnosis.

Dr. Ahsan Ayaz menggarisbawahi pentingnya periode dua tahun setelah diagnosis kanker kolorektal untuk mendapatkan perawatan agresif guna meningkatkan hasil kardiovaskular. Para pasien perlu mengendalikan faktor risiko kardiovaskular serta komorbiditas seperti diabetes dan hipertensi, dan penting bagi tim onkologi dan tim perawatan primer untuk berkoordinasi. Penelitian juga menunjukkan bahwa terapi baru mungkin memiliki efek samping yang belum sepenuhnya dipahami terkait toksisitas kardiovaskular.

Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan banyak studi menunjukkan peningkatan risiko masalah kardiovaskular pada penderita kanker. Namun, hubungan antara kematian kardiovaskular dan kanker kolorektal belum banyak diteliti. Khususnya, orang di bawah 50 tahun memiliki risiko 2.4 kali lebih besar untuk meninggal akibat penyebab kardiovaskular jika dibandingkan dengan rekan-rekan seumur mereka yang tidak mengidap kanker kolorektal. Pasien kulit hitam dengan kanker kolorektal memiliki risiko 74% lebih tinggi dibandingkan populasi umum, sedangkan pria menghadapi risiko 55% lebih tinggi.

Dr. Ayaz mencatat bahwa ketimpangan yang terlihat dalam studi ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan status sosial ekonomi, lokasi geografis, dan akses ke perawatan.

Kanker kolorektal meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, terutama pada individu muda. Pentingnya perawatan agresif dalam dua tahun pertama setelah diagnosis sangat ditekankan untuk mengurangi risiko ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan tersebut dan mengatasi ketimpangan yang ada di dalam populasi.

Sumber Asli: www.mirror.co.uk

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment