Mengapa Diet Berbasis Nabati Penting di Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal
Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal mengajak kita merenungkan pentingnya pola makan. Diet berbasis nabati membantu mencegah kanker kolorektal dan meningkatkan kesehatan. Data menunjukkan tren meningkatnya kasus kanker di kalangan orang muda, dengan faktor risiko seperti konsumsi daging olahan tinggi. Makanan nabati kaya akan serat, fitonutrien, dan antioksidan bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal adalah waktu untuk merenungkan pentingnya pola makan. Makanan nabati yang kaya serat dapat mengurangi kontak antara karsinogen dan saluran pencernaan dengan cepat. Diet yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Penelitian menunjukkan konsumsi daging olahan berlebih dan kurangnya asupan buah-buahan serta biji-bijian utuh menjadi faktor risiko utama untuk kanker gastrointestinal.
Tren menaiknya diagnosis kanker kolorektal di kalangan orang dewasa muda sangat mengkhawatirkan. Orang yang lahir sekitar tahun 1990 memiliki risiko dua kali lipat untuk kanker kolorektal dibandingkan yang lahir sekitar tahun 1950. Di Hawaiʻi, angka kanker kolorektal lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Kanker kolorektal adalah pembunuh kedua teratas, dengan 700 orang didiagnosis setiap tahun di pulau ini.
Meski datanya mencemaskan, faktor risiko kanker gastrointestinal dapat diubah. Pola makan sehat dapat membantu mengubah angka tersebut. Bulan ini, penduduk Hawaiʻi didorong untuk menjalani pemeriksaan kanker kolorektal dan merenungkan diet mereka, dengan mempertimbangkan untuk mengadopsi pola makan berbasis nabati. Menurut WHO, daging olahan, hanya 50 gram per hari, dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 18%.
Diet berbasis nabati terbukti dapat mencegah kanker kolorektal. Studi menunjukkan pria yang mengonsumsi pola makan nabati sehat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ini. Makanan nabati juga kaya akan fitonutrien dan antioksidan.
Bagi yang baru mencoba pola makan nabati, organisasi Physicians Committee for Responsible Medicine merekomendasikan untuk memulainya dengan sederhana. Fokus pada makanan nabati yang minim olahan dan hindari produk hewani. Penduduk Hawaiʻi disarankan untuk mengganti daging olahan dengan buah tropis seperti pepaya dan nanas serta sayuran seperti ubi manis dan taro, yang tersedia sepanjang tahun.
Kesadaran akan kanker kolorektal dan pengaruh diet sangat penting. Makanan nabati kaya serat dapat mengurangi risiko kanker kolorektal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan mengganti daging olahan dengan makanan nabati, kita dapat menurunkan risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Memulai pola makan berbasis nabati adalah langkah yang tepat untuk kesehatan jangka panjang.
Sumber Asli: www.civilbeat.org
Post Comment