Apakah Menambahkan Kemoterapi ke Radioterapi Meningkatkan Kelangsungan Hidup Kanker Serviks?

Studi fase 3 menemukan bahwa kemoradioterapi dengan cisplatin tidak meningkatkan kelangsungan hidup pada kanker serviks stadium awal dengan risiko menengah setelah histerektomi, tetapi meningkatkan toksisitas. Poin penting lainnya adalah vaksinasi HPV yang sangat efektif dalam mencegah kanker serviks.

Sebuah studi fase 3 menunjukkan bahwa penambahan kemoradioterapi dengan cisplatin mingguan tidak meningkatkan hasil kelangsungan hidup pada wanita dengan risiko menengah kanker serviks dini setelah histerektomi radikal. Penelitian ini melibatkan 316 pasien dengan kanker serviks stadium I-IIA. Semua pasien telah menjalani histerektomi radikal dan alokasinya secara acak untuk menerima kemoradioterapi atau radioterapi saja.

Kemoterapi cisplatin diberikan bersamaan dengan radioterapi hingga enam siklus. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbaikan yang signifikan dalam kelangsungan hidup bebas kekambuhan atau kelangsungan hidup keseluruhan antara kedua grup. Tingkat kelangsungan hidup bebas kekambuhan tiga tahun adalah 88,5% pada grup kemoradioterapi dibandingkan 85,4% pada grup radioterapi saja.

Efek samping grade 3 dan 4 lebih umum terjadi pada grup kemoradioterapi, dengan 43% pasien dibandingkan 15% pada grup radioterapi, termasuk neutropenia dan leukopenia yang signifikan. Dr. Premal Thaker menggarisbawahi pentingnya pencegahan melalui vaksinasi HPV, yang dapat mengurangi insiden kanker serviks hingga 90% pada individu yang divaksinasi sebelum usia 17 tahun. Namun, cakupan vaksinasi HPV global masih rendah.

Studi ini menunjukkan bahwa menambahkan kemoterapi pada radioterapi tidak meningkatkan hasil kelangsungan hidup pada pasien kanker serviks dini dengan risiko menengah, dan justru meningkatkan toksisitas. Penekanan pada pencegahan melalui vaksinasi HPV diperlukan untuk menurunkan angka diagnosis kanker serviks di seluruh dunia.

Sumber Asli: www.medscape.com