Wawasan Baru Tentang Mikroenvironment Tumor dan Terapi Kanker Lambung
Ilmuwan Singapura telah menciptakan peta rinci tumor lambung untuk memahami perilaku sel kanker dan interaksinya dengan mikroenvironment. Temuan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pengobatan yang lebih tepat sasaran dan personal. Penelitian yang melibatkan 226 sampel tersebut menyentuh pada perbedaan antar subkelompok sel kanker dan jalur evolusi mereka.
Sepertnya, ilmuwan dari Singapura telah menemukan pemahaman baru tentang kanker lambung yang merupakan salah satu penyakit kanker paling mematikan di dunia. Dengan teknologi pemetaan canggih, mereka menciptakan peta terperinci tumor lambung yang mengungkapkan pola tersembunyi perilaku sel kanker dan interaksinya dengan lingkungan. Temuan ini dapat membantu menciptakan pengobatan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Cancer Discovery ini akan mendekatkan para ilmuwan pada pengembangan pengobatan baru yang dapat disesuaikan dengan karakteristik spesifik tumor pasien. Dengan metode eksperimental dan komputasional, tim menemukan perbedaan signifikan antara sel kanker di pinggiran dan inti tumor, memberikan wawasan tentang bagaimana sel kanker lambung berkembang dan menyebar.
Tim peneliti, yang merupakan bagian dari Singapore Gastric Cancer Consortium, juga menelaah jalur evolusi sel tumor yang berbeda yang mengarah pada respons imun yang bervariasi dan ketahanan terhadap pengobatan. Kanker lambung menempati urutan kelima kanker paling umum dan menjadi penyebab kematian ketiga akibat kanker, dengan lebih dari satu juta kasus baru setiap tahun di seluruh dunia.
Dalam penelitian yang mencakup 226 sampel kanker lambung dari 121 pasien, tim menggunakan teknologi geospasial dan genomik untuk menganalisis data sel kanker. Dengan penerapan teknologi spatial transcriptomics dan single-cell RNA sequencing, mereka berhasil menyusun peta rinci dari jaringan kanker lambung. Penelitian ini berlangsung selama tiga tahun dari 2022 hingga 2024 dan seperti mengupgrade peta lama menjadi GPS canggih untuk pemahaman kanker.
Tim identifikasi dua subkelompok sel kanker dalam tumor dengan variasi pada sel imun dan pembuluh darah yang memengaruhi pertumbuhan tumor. Satu subkelompok terletak di inti tumor dengan pasokan oksigen yang rendah dan cenderung tidak menyebar, sedangkan subkelompok lain di pinggiran dengan karakteristik sel invasif yang lebih tinggi dan lebih mungkin untuk menyebar.
Dalam memahami interaksi antara sel tumor dan sel non-kanker di sekitarnya, peneliti menemukan jalur genetik yang penting. Salah satunya adalah pemicu sinyal TGF-β yang berperan dalam pertumbuhan sel dan pengaturan respons imun, yang jika ditargetkan dapat memperbaiki efektivitas terapi kanker. Tim juga menemukan jalur evolusi terpisah yang dihubungkan dengan hasil prognostik yang spesifik.
Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang interaksi antara sel kanker dan mikroenvironment-nya. Dengan pemetaan yang rinci, peneliti dapat mengidentifikasi jalur molekul dan penanda genetik penting untuk terapi yang lebih dipersonalisasi. Temuan ini berpotensi menjadi langkah maju dalam pengobatan kanker lambung yang lebih efektif dan dirancang berdasarkan karakteristik spesifik tumor masing-masing pasien.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment