Loading Now

Meningkatkan Skrining Kanker Kulit dengan Teknologi Pencitraan 3D

Penelitian tentang teknologi 3D total body photography menunjukkan bahwa ini dapat meningkatkan deteksi kanker kulit, terutama non-melanoma, sambil memberikan petunjuk untuk penelitian lebih lanjut. Meskipun tidak ada perbedaan signifikan dalam deteksi melanoma, teknologi ini membuka kemungkinan pemantauan yang lebih baik melalui tele-dermatologi dan AI.

Teknologi fotografi 3D berpotensi meningkatkan deteksi dini melanoma, seiring dengan meningkatnya angka kanker kulit secara global. Salah satu alat yang dikembangkan adalah 3D total body photography, yang menggunakan 92 kamera untuk mengambil foto seluruh permukaan kulit. Ini dapat melengkapi pemeriksaan rutin untuk melanoma, terutama di populasi berisiko tinggi.

Sebuah studikontrol acak dilakukan untuk menilai efektivitas 3D total body photography saat ditambahkan pada pemeriksaan kulit rutin. 315 pasien berisiko tinggi dipantau selama 2 tahun, untuk menguji teknologi ini dalam lingkungan tele-dermatologi, di mana dermatolog menganalisis gambar dari jarak jauh.

Pasien yang terlibat dalam studi menjalani fotografi 3D di Brisbane, menghasilkan avatar digital dari permukaan kulit mereka. Lesi yang terdeteksi dicatat untuk ditinjau oleh dermatolog senior, yang merujuk lesi mencurigakan kepada dokter yang merawat. Ini menandakan pentingnya tele-dermatologi untuk memantau pasien secara jarak jauh.

Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan 3D total body photography memungkinkan identifikasi lebih banyak kanker kulit non-melanoma, seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Penemuan ini disebabkan oleh lebih banyak profesional kesehatan yang menganalisis gambar tersebut, memberikan lebih banyak peluang untuk menemukan lesi.

Meskipun jumlah eksisi meningkat, tidak ada perbedaan signifikan jumlah melanoma terdeteksi antara kelompok intervensi dan kontrol. Ini menunjukkan bahwa fotografi 3D tidak menambah tingkat salah diagnosis, tetapi memperdalam pemeriksaan dan penemuan kasus kanker kulit yang lebih banyak.

Studi ini menunjukkan potensi 3D total body photography dalam membantu mendeteksi lesi mencurigakan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran teknologi ini dalam jalur diagnosis. Studi yang lebih besar dan lebih lama akan membantu pengembangan teknologi ini dan juga membuka kemungkinan penggunaan kecerdasan buatan untuk pemantauan kanker kulit.

Kendati ada keterbatasan, seperti tidak memberikan gambar kepada penyedia layanan kesehatan pasien untuk pemantauan berkelanjutan, peneliti menyoroti pentingnya mengintegrasikan teknologi fotografi 3D langsung ke dalam perawatan pasien, agar manfaatnya lebih terlihat.

Teknologi 3D total body photography menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan deteksi kanker kulit, dengan temuan yang menunjukkan peningkatan jumlah analisis lesi. Meskipun belum ada peningkatan signifikan dalam deteksi melanoma, foto 3D bisa memperdalam pengawasan keseluruhan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk validasi dan integrasi teknologi ini dalam praktik klinis.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment