Loading Now

Tisotumab Vedotin Mendapatkan Persetujuan untuk Kanker Serviks Lanjut di Jepang

Tisotumab vedotin disetujui di Jepang untuk kanker serviks lanjut setelah kemoterapi. Ini adalah konjugat antibodi pertama untuk kanker serviks di Jepang. Uji coba fase 3 menunjukkan pengobatan ini mengurangi risiko kematian hingga 30%, dengan median OS 11,5 bulan dan meningkatkan PFS dan tingkat respons objektif.

Tisotumab vedotin telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut atau kambuh setelah kemoterapi. Ini menjadi obat konjugat antibodi pertama yang disetujui untuk pengobatan kanker serviks di Jepang.

Persetujuan ini didukung oleh hasil uji coba fase 3 innovaTV 301 yang melibatkan 502 pasien. Uji coba ini membandingkan efektivitas dan keamanan tisotumab vedotin dengan kemoterapi standar. Hasilnya menunjukkan bahwa pengobatan ini mengurangi risiko kematian sebesar 30% dibandingkan kemoterapi, dengan median total kelangsungan hidup (OS) 11,5 bulan dibandingkan 9,5 bulan untuk kemoterapi.

Endpoints sekunder, seperti kelangsungan hidup bebas progresi (PFS), juga tercapai dengan median PFS 4,2 bulan untuk tisotumab vedotin. Tingkat respons objektif yang terkonfirmasi (ORR) mencapai 17,8% untuk tisotumab vedotin dibandingkan 5,2% untuk kemoterapi. Efek samping dilaporkan pada 87,6% pasien, dengan konjungtivitis dan mual adalah yang paling umum.

Aikou Okamoto, seorang profesor di Jikei University, mengungkapkan pentingnya kemajuan pengobatan kanker serviks, terutama bagi pasien yang memiliki prognosis buruk. Ia menekankan bahwa persetujuan tisotumab vedotin meningkatkan harapan dengan menambah pilihan pengobatan baru.

Trial innovaTV 301 adalah studi global yang dirancang untuk menilai efektivitas tisotumab vedotin dibandingkan dengan pilihan kemoterapi dari investigator. Pemilihan pasien mencakup mereka dengan karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma serviks yang telah mengalami kemajuan penyakit. Pasien dalam kelompok suportiv menerima tisotumab vedotin setiap tiga minggu.

Judith Klimovsky dari Genmab menekankan relevansi persetujuan ini, menandai langkah penting dalam transformasi paradigma pengobatan di Jepang dan memberi harapan baru bagi pasien kanker serviks lanjut.

Tisotumab vedotin mendapatkan persetujuan untuk pengobatan kanker serviks lanjutan di Jepang, menjadi obat konjugat antibodi pertama untuk kondisi ini. Hasil uji coba menunjukkan efektivitas yang signifikan dibanding kemoterapi standar dan menambah pilihan pengobatan untuk pasien dengan prognosis buruk. Penemuan ini diharapkan membawa harapan baru bagi pasien dan tenaga medis.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment