Penelitian Memperlihatkan Disparitas dalam Perawatan Kanker Payudara
Wanita kulit hitam memiliki risiko kematian kanker payudara 40-50% lebih tinggi. Penyebab utamanya termasuk ketidaksetaraan social, keterlambatan diagnosis, serta kurangnya pemahaman mengenai skrining dini, terutama untuk usia muda. Solusi diperlukan untuk meningkatkan skrining dan mengatasi bias dalam sistem kesehatan.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita kulit hitam memiliki risiko kematian 40% lebih tinggi akibat kanker payudara dibandingkan wanita kulit putih. Beberapa kasus bahkan menunjukkan angka ini bisa mencapai 50% tergantung jenis kanker payudara. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk ketidaksetaraan sosial ekonomi, keterlambatan diagnosis, dan akses yang tidak memadai ke perawatan kanker berkualitas. Penelitian ini menekankan bahwa faktor-faktor tersebut tidak tergantung pada biologi tumor.
Dr. Regina Hampton, ahli bedah payudara di Doctors Community Medical Center, menjelaskan bahwa wanita kulit hitam cenderung didiagnosis kanker payudara pada usia yang lebih muda, seringkali di bawah 50 tahun. Ini menjadi tantangan karena mammogram biasanya direkomendasikan mulai usia 40 tahun. Banyak penyedia layanan kesehatan meremehkan kebutuhan mammogram pada wanita muda, mengakibatkan penundaan diagnosis.
Ada seruan untuk membuat pedoman skrining spesifik populasi guna mendeteksi kanker payudara lebih awal. Seringkali, pasien kulit hitam tidak didengarkan saat mengajukan keluhan, yang mencerminkan adanya bias dalam sistem kesehatan. Kesadaran rendah dan sikap mengabaikan ini perlu ditangani untuk meningkatkan hasil kesehatan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kanker, pembaruan, dan pendidikan, jangan lupa berlangganan buletin CURE®.
Kadar kematian akibat kanker payudara lebih tinggi pada wanita kulit hitam, disebabkan oleh faktor-faktor seperti ketidaksetaraan sosial ekonomi dan keterlambatan diagnosis. Ketiadaan mammogram pada usia muda menghambat deteksi dini. Ada kebutuhan mendesak akan perubahan pedoman skrining serta peningkatan komunikasi dalam layanan kesehatan untuk mengatasi isu bias yang ada.
Sumber Asli: www.curetoday.com
Post Comment