Temuan Baru Memperkuat Kasus Terapi Olahraga dalam Perawatan Kanker
Meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa terapi olahraga efektif dalam mengurangi kecemasan dan depresi pada pasien kanker, meningkatkan kualitas hidup (HRQOL). Penelitian ini menganalisis 27 studi dan menekankan perlunya fokus pada intervensi olahraga dalam perawatan kesehatan mental pasien kanker.
Sebuah meta-analisis terbaru menunjukkan manfaat terapi olahraga bagi pasien kanker, termasuk yang mengalami kecemasan dan depresi. Hasil dari studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan hubungan signifikan antara intervensi olahraga dan peningkatan kesehatan mental. Dengan peringatan Hari Kanker Sedunia, kesehatan mental pasien harus menjadi perhatian utama dalam perawatan onkologi.
Regimen olahraga memberikan berbagai manfaat. Penelitian sebelumnya menunjukan dampak positif aktivitas fisik tidak hanya pada kesehatan mental tetapi juga terhadap peradangan dan regresi tumor. Dibandingkan dengan terapi farmakologis yang memiliki risiko efek samping, terapi olahraga merupakan alternatif yang layak untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis 27 uji coba klinis acak yang melibatkan 1929 pasien berusia di atas 60 tahun dengan berbagai jenis kanker. Intervensi yang diteliti termasuk aktivitas fisik terkait kekuatan, resistensi, atau aerobik, serta terapi pikiran-tubuh seperti tai chi dan yoga. Data yang dikumpulkan dari basis data Cochrane, Embase, PsycINFO, dan PubMed menunjukan hasil yang konsisten.
Dari 27 RCT, 26 mencatat data tentang kualitas hidup (HRQOL), sementara 12 dan 9 studi mengevaluasi depresi dan kecemasan. Pasien kanker prostat paling sering terlibat dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan termasuk Functional Assessment of Cancer Therapy dan Hospital Anxiety and Depression Scale.
Hasil menunjukkan bahwa dari 826 pasien dalam RCT depresi, tingkat depresi menurun secara signifikan berkat program olahraga (SMD, −0.53). Aktivitas pikiran-tubuh memiliki hubungan lebih kuat dengan pengurangan depresi dibandingkan pelatihan resistensi atau aerobik. Durasi lebih lama olahraga berhubungan dengan dampak lebih besar pada depresi.
Dalam studi kecemasan yang melibatkan 685 pasien, ditemukan hubungan signifikan antara olahraga dan penurunan kecemasan (SMD, −0.39). Sekali lagi, olahraga pikiran-tubuh menunjukkan pengaruh terbesar. Untuk HRQOL, 1866 pasien menunjukkan bahwa olahraga secara signifikan meningkatkan kualitas hidup (SMD = 0.63), terutama pada pasien berusia di bawah 70 tahun.
Para penulis menyimpulkan bahwa profesional kesehatan dan pembuat kebijakan harus lebih fokus pada intervensi olahraga untuk memperbaiki kesehatan mental pasien kanker.
Temuan dari meta-analisis ini menguatkan argumen tentang pentingnya terapi olahraga dalam perawatan pasien kanker, khususnya untuk meningkatkan kesehatan mental. Dengan menunjukkan manfaat signifikan bagi pasien berusia di atas 60 tahun, olahraga dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi kecemasan dan depresi, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sumber Asli: www.ajmc.com
Post Comment