Hari Theranostics Dunia: Awal Perawatan Kanker Presisi
Hari Theranostics Dunia memperingati terobosan perawatan kanker dengan pendekatan presisi. Inovasi oleh Dr. Saul Hertz menggunakan yodium-131 menandai awal radiotheranostics. Kini, terapi menggunakan radioisotop seperti Lutetium-177 dan pencitraan FAPI membawa harapan baru. Proses pengobatan menjadi lebih terarah dan efektif dengan teknologi terkini dan personalisasi terapi.
Hari Theranostics Dunia dirayakan setiap 31 Maret untuk memperingati pencapaian penting dalam perawatan kanker. Pada hari itu, Dr. Saul Hertz menjadi yang pertama menggunakan isotop radioaktif untuk terapi, khususnya yodium-131, menandai awal era pengobatan presisi. Sejak saat itu, teknologi dan terapi radiotheranostics telah berkembang pesat, memperkenalkan berbagai agen radioisotop seperti Lutetium-177, Samarium-153, dan banyak lagi.
Radiotheranostics bergantung pada kehadiran target molekuler khusus pada sel kanker, menggunakan pasangan “diagnostik-terapi”. Dengan memanfaatkan radionuklida untuk pencitraan sekaligus terapi, metode ini memungkinkan pendekatan yang lebih tepat dalam mengobati kanker. Terapi ini juga memanfaatkan agen radioligand yang terdiri dari tiga komponen: ligan, radionuklida, dan chelator.
Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan dalam agen radiotheranostics seperti 177Lu-DOTATATE dan 177Lu-PSMA telah menunjukkan hasil klinis yang lebih baik. Kombinasi pencitraan PET dan SPECT memungkinkan penilaian distribusi dan efektivitas terapi secara real-time. Pencitraan yang tepat sangat penting untuk seleksi pasien dan pemantauan hasil perawatan.
Inovasi terbaru dalam radiotheranostics termasuk penggunaan traker berbasis FAPI, yang memiliki potensi besar dalam kanker. Perkembangan ke arah emis alpha seperti 225Ac-PSMA menunjukkan janji dalam mengatasi resistensi tumor dan meningkatkan efek sitotoksik. Selanjutnya, terapi bispecific radioligands yang mengikat beberapa penanda tumor sekaligus akan memperluas cakupan pengobatan kanker.
Masa depan radiotheranostics tidak hanya tentang obat baru, tetapi juga tentang perbaikan dalam pencitraan dan penggunaan data pasien untuk pengambilan keputusan klinis yang lebih baik. Adopsi teknologi pencitraan yang lebih akurat dan algoritma pemrosesan data yang pintar adalah kunci untuk memastikan terapi kanker yang dipersonalisasi. Pendekatan ini akan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping, menjanjikan masa depan yang lebih cerah untuk pengobatan kanker.
Peringatan Hari Theranostics Dunia menyoroti kemajuan signifikan dalam perawatan kanker melalui penggunaan radioterapi dan pencitraan presisi. Dimulai dengan inovasi Dr. Saul Hertz, obat seperti yodium-131 telah berkembang menjadi terapi yang lebih canggih dengan agen seperti Lutetium-177. Inovasi berkelanjutan, seperti pada metode bispecific radioligand dan pencitraan berbasis FAPI, berpotensi memaksimalkan efektivitas serta personalisasi perawatan kanker, menjanjikan hasil yang lebih baik untuk pasien.
Sumber Asli: www.dotmed.com
Post Comment