Model AI TREE Memprediksi Gen Pemicu Kanker

Model TREE, berbasis Transformer, meningkatkan deteksi gen kanker melalui data multi-omics. Penelitian ini membantu mengidentifikasi gen penting dalam perkembangan kanker, memungkinkan strategi pengobatan yang dipersonalisasi. Ini merupakan penerapan AI yang inovatif dalam biomedis.

Model AI baru bernama TREE meningkatkan deteksi gen pemicu kanker dengan memanfaatkan data multi-omics. Dalam penelitian ini, tim dari Institut Fisika dan Kimia Xinjiang bekerja sama dengan para ahli lain untuk mengembangkan model berbasis Transformer yang mampu mengidentifikasi gen yang berperan dalam perkembangan kanker. Model ini merangkum informasi dari jaringan biologis untuk mengoptimalkan akurasi prediksi gen pemicu kanker. Selain itu, TREE juga dikembangkan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber biologis agar lebih efisien dalam identifikasi gen yang memengaruhi kanker.

Penyakit kanker terus meningkat di seluruh dunia, menjadi ancaman kesehatan global. Pemahaman tentang gen pemicu kanker sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan kanker yang dipersonalisasi. Metode deteksi gen saat ini seringkali tidak dapat diandalkan secara umum dan kurang interpretabilitas, yang menyulitkan pencocokan di berbagai jenis kanker. Dalam konteks ini, teknologi AI yang mampu memahami data kompleks memiliki potensi besar untuk membantu dalam penelitian kanker.

Model TREE menunjukkan kemajuan signifikan dalam deteksi gen pemicu kanker dengan mengintegrasikan data multi-omics dan analisis jaringan. Melalui pendekatan inovatif ini, akurasi identifikasi gen diperbaiki, yang sangat penting untuk pengembangan strategi pengobatan yang dipersonalisasi. Penelitian ini menjadi contoh penerapan AI dalam bidang rekayasa biomedis, serta relevansinya untuk berbagai penyakit.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com