Loading Now

Tes Genetik PROSTOX Prediksi Masalah Urin Akibat Terapi Radiasi Kanker Prostat

Tes genetik PROSTOX dapat memprediksi pria yang berisiko tinggi mengalami masalah urin setelah terapi radiasi untuk kanker prostat. Penelitian menunjukkan bahwa PROSTOX menganalisis faktor genetik untuk memperkirakan risiko efek samping. Ini dapat meningkatkan personalisasi perawatan pada pasien dan mengurangi risiko efek samping yang merugikan.

Pengobatan kanker prostat sering dilakukan dengan terapi radiasi, namun dapat menyebabkan masalah urin yang memalukan. Tes genetik baru, PROSTOX, mampu menentukan pria mana yang memiliki risiko lebih besar mengalami efek samping urin akibat terapi radiasi. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Clinical Cancer Research.

Dr. Joanne Weidhaas, peneliti utama, menjelaskan bahwa PROSTOX menganalisis genetik unik pasien untuk memperkirakan risiko efek samping radiasi. Ini membantu dokter dan pasien dalam memilih terapi yang aman serta menghindari efek samping yang tidak perlu.

Radiasi dapat mengiritasi kandung kemih, menyebabkan inkontinensia urin dan rasa nyeri saat berkemih. Risiko awalnya rendah, tetapi meningkat setiap tahun. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa perbedaan genetik tertentu dapat memprediksi kemungkinan efek samping ini.

PROSTOX mengevaluasi 32 faktor genetik terkait efek radiasi. Uji coba awal menunjukkan bahwa pria berisiko tinggi dapat mengalami efek samping urin hingga 12 kali lebih mungkin. Penelitian terbaru melibatkan 148 pasien yang menjalani stereotactic body radiotherapy (SBRT). Hasil menunjukkan bahwa PROSTOX dapat memprediksi efek samping urin setelah terapi.

Penelitian menemukan tanda genetik berbeda antara efek samping urin yang muncul terlambat namun memudar, dibanding yang muncul awal dan tidak hilang. Gejala terlambat terkait masalah sistem imun, sementara yang persisten disebabkan oleh teknologi radiasi yang digunakan.

Dr. Michael Steinberg mengungkapkan bahwa tes genetik ini, dikombinasikan dengan teknik radiasi canggih, akan membantu mempersonalisasi pengobatan pasien kanker prostat dan mengurangi risiko efek samping genitourinari yang serius. Peneliti berencana untuk terus memvalidasi PROSTOX dan mencari tes genetik serupa untuk prediksi efek samping pada kanker lainnya.

“Dengan penelitian lebih lanjut, kami berharap dapat menerapkan wawasan genetik ini dalam perawatan kanker secara lebih luas,” kata Weidhaas. “Akhirnya, kami ingin pasien selamat dari kanker dan hidup dengan baik setelah perawatan.”

Tes genetik PROSTOX dapat membantu memprediksi risiko efek samping urin dari terapi radiasi pada kanker prostat, meningkatkan personalisasi perawatan dan mengurangi risiko efek samping serius. Penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam mengoptimalkan pengobatan dan kualitas hidup pasien pasca-terapi.

Sumber Asli: www.usnews.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment