Deteksi Dini Kanker Prostat Melalui Tes Urine: Terobosan Baru
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa kanker prostat bisa terdeteksi lebih awal dengan tes urine. Ini merupakan metode non-invasif yang menawarkan akurasi lebih baik dibandingkan biomarker PSA. Rencana uji klinis besar sedang dalam proses untuk melanjutkan penelitian ini.
Kanker prostat mungkin dapat dideteksi lebih awal dengan tes urine, seperti yang diungkapkan oleh penelitian terbaru. Penemuan ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa, mengingat kanker prostat merupakan kanker yang paling umum pada pria. Setiap tahun, lebih dari 12.000 pria di Inggris meninggal akibatnya, sementara angka terbaru menunjukkan satu dari delapan pria akan didiagnosis dalam hidup mereka.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Research menunjukkan bahwa kanker ini bisa didiagnosis sejak dini melalui sampel urine. Dengan bantuan AI dan analisis mendalam tentang aktivitas gen di tumor, para peneliti telah mengidentifikasi biomarker baru dengan “presisi diagnostik yang tinggi.”
Salah satu tantangan utama dalam mendeteksi kanker prostat adalah kurangnya biomarker yang tepat untuk mengetahui adanya tumor di stadium awal. Peneliti dari Imperial College London, Karolinska Institute di Swedia, dan China Academy of Chinese Medical Sciences telah menemukan biomarker baru yang akurat. Dengan menganalisis aktivitas mRNA dari semua gen manusia di ribuan sel tumor prostat, mereka dapat membangun model digital kanker prostat berdasarkan informasi tentang posisi dan derajat kanker dalam setiap sel.
Model ini kemudian dianalisis menggunakan AI untuk menemukan protein yang bisa digunakan sebagai biomarker. Biomarker tersebut diuji pada darah, jaringan prostat, dan urine hampir 2.000 pasien. Para peneliti berhasil mengidentifikasi sekumpulan biomarker dalam urine yang bisa menunjukkan adanya dan seberapa parah kanker prostat dengan “derajat” presisi yang tinggi, bahkan lebih baik dibandingkan dengan PSA yang saat ini digunakan.
Profesor Mikael Benson dari Karolinska Institute, yang menjadi peneliti utama, mengatakan, “Ada banyak keuntungan dalam mengukur biomarker di urine. Ini bersifat non-invasif dan tidak menyakitkan, dan bisa dilakukan di rumah.” Ia menambahkan, “Sampel tersebut kemudian dapat dianalisis menggunakan metode rutin di laboratorium klinis.”
Uji klinis berskala besar sedang direncanakan sebagai tahap berikutnya dari penelitian. Salah satu trial sedang dibahas dengan Profesor Rakesh Heer dari Imperial College, yang juga menjabat sebagai kepala Transform, studi kanker prostat nasional di Inggris. Benson menekankan bahwa, “Biomarker baru yang lebih tepat dibandingkan PSA dapat mempercepat diagnosis dan meningkatkan prognosis bagi pria dengan kanker prostat. Selain itu, ini bisa mengurangi jumlah biopsi prostat yang tidak perlu pada pria sehat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa deteksi awal kanker prostat dapat dilakukan melalui tes urine. Ini menawarkan metode yang tidak invasif dan nyaman, dengan potensi untuk menyelamatkan ribuan nyawa. Biomarker baru yang ditemukan menunjukkan keakuratan yang lebih baik daripada tes PSA saat ini, dan menjanjikan untuk memperbaiki prognosis bagi pasien di masa depan.
Sumber Asli: www.griffindailynews.com
Post Comment