Studi Menjelaskan Cara Sel Senescent Bertahan Setelah Pengobatan Kanker
Studi oleh UB meneliti kelangsungan hidup sel senescent pasca pengobatan kanker. Penelitian ini mengidentifikasi peran penting protein BCL-XL dalam adaptasi sel ini dan menemukan pendekatan senolitik baru untuk membunuh sel senescent. Temuan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker dan mengurangi risiko kekambuhan.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Universitas Barcelona (UB) menjelaskan bagaimana sel senescent dapat bertahan setelah pengobatan kanker. Sel-sel ini, yang tidak membelah dan memiliki ketahanan terhadap kematian sel, dapat mengakibatkan masalah bagi pemulihan pasien setelah terapi. Penelitian ini menemukan mekanisme molekuler yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi dalam menghilangkan sel senescent pada pasien kanker.
Studi ini berfokus pada melanoma, jenis kanker yang berhubungan dengan sel kulit. Penelitian mencakup analisis berbagai garis sel melanoma yang diekspos terhadap kemoterapi dan radioterapi. Para peneliti menemukan bahwa protein BCL-2, yang berperan dalam regulasi kematian sel, memiliki pengaruh penting pada kelangsungan hidup sel senescent setelah perawatan.
Profesor Joan Montero dari UB menyatakan bahwa sel senescent dapat bertahan meskipun pengobatan berhasil menghilangkan sel tumor, dan sel-sel ini dapat memperbarui tumor atau mempercepat penuaan pada pasien. Oleh karena itu, penting untuk memahami mekanisme di balik kelangsungan hidup sel-sel ini untuk mengembangkan pendekatan terapi baru.
Penelitian ini menggunakan teknik profil BH3 untuk memahami adaptasi prosurvival sel senescent yang dipicu oleh protein BCL-XL, yang mencegah kematian sel. Tim juga mengeksplorasi potensi senolitik, yaitu kemampuan membunuh sel senescent melalui penghambatan spesifik BCL-XL.
Penemuan ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang interaksi antara protein HRK dan BCL-XL dapat mengarah pada pengembangan terapi baru untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker. Peneliti berencana untuk melihat apakah mekanisme ini juga terjadi pada jenis tumor lainnya dan menginvestigasi dampaknya terhadap penuaan di berbagai organ.
Sel senescent adalah sel yang tidak mampu menjalani pembelahan dan biasanya terbentuk dari paparan pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radiasi. Mereka memiliki dampak negatif, termasuk memicu risiko kanker berulang dan mempercepat penuaan. Memahami cara sel tersebut bertahan setelah pengobatan dapat membantu mengembangkan strategi baru untuk eliminasi sel ini, yang sangat penting untuk meningkatkan prognosis pasien kanker.
Studi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana sel senescent bertahan setelah terapi kanker dan menemukan potensi terapi untuk mengatasi masalah ini. Dengan memfokuskan pada penghambatan protein BCL-XL, peneliti berharap dapat menciptakan pendekatan baru yang lebih efektif untuk mengatasi sel senescent dan memperbaiki hasil perawatan kanker.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment