Loading Now

Dr. Graham Bahas Penelitian Terkini Kanker Ovarium

Dr. Deena Graham membahas beberapa studi penting dalam kanker ovarium, termasuk DENALI dan GLORIOSA. Uji DENALI menunjukkan ORR menjanjikan untuk pasien kanker ovarium yang resisten, sementara GLORIOSA meneliti kombinasi terapi baru. Mirvetuximab soravtansine telah mendapatkan persetujuan FDA, menawarkan harapan baru bagi pasien dengan kanker ovarium epitelial positif FRα.

Dr. Deena M. Atieh Graham, seorang ahli onkologi medis di John Theurer Cancer Center, berbicara tentang studi-studi penting terkait kanker ovarium pasca Hari Kanker Ovarium Dunia. Dalam pertemuan tahunan SGO 2025 yang membahas kanker wanita, data dari bagian 1b uji klinis fase 2 bernama DENALI (NCT05128825) diperkenalkan, yang meneliti inhibitor WEE1, azenosertib. Pada tanggal cutoff 13 Januari 2025, pasien dengan kanker ovarium yang positif siklin E1 menunjukkan tingkat respons objektif (ORR) sebesar 34,9%. Sementara itu, pasien dalam populasi yang dimaksudkan untuk diobati memiliki ORR 31,3% dan median durasi respons 6,3 bulan.

Graham menambahkan bahwa ada juga studi fase 3 GLORIOSA (NCT05445778) yang dinantikan hasilnya. Riset ini menguji kombinasi mirvetuximab soravtansine-gynx (dikenal sebagai Elahere) dengan bevacizumab (Avastin) versus monoterapi bevacizumab. Ini bertujuan untuk pasien dengan kanker ovarium yang memiliki reseptor folat α (FRα) tinggi, dan belum mengalami progresi setelah terapi kedua. Tujuan utama studi ini adalah peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) yang dievaluasi oleh investigator.

Pada Maret 2024, FDA sudah memberikan persetujuan penuh untuk mirvetuximab soravtansine dalam perawatan pasien dengan kanker ovarium epitelial, tabung fallopi, atau peritoneal primer yang positif untuk FRα dan telah mengalami 1 sampai 3 regimen terapi sistemik sebelumnya. Keputusan ini didukung oleh hasil dari uji klinis fase 3 MIRASOL (NCT04209855) yang menunjukkan bahwa pasien yang menerima ADC ini memiliki median kelangsungan hidup keseluruhan (OS) sebesar 16,5 bulan, dibandingkan dengan 12,7 bulan pada pasien yang mendapatkan pilihan kemoterapi yang dilakukan oleh investigator. Median PFS pun tercatat 5,6 bulan dibandingkan 4,0 bulan.

Untuk tetap update dengan data onkologi terbaru dan yang mengubah praktik, dikabarkan banyak pertemuan serta diskusi yang akan berlangsung dari Mei hingga Juni 2025. Beberapa sesi yang dijadwalkan dari tanggal 1 Mei 2025 hingga 2 Juni 2026,

Kesimpulan dari pembicaraan Dr. Graham menunjukkan bahwa ada kemajuan signifikan dalam penelitian kanker ovarium. Dengan berbagai studi yang mendalam dan inovasi dalam terapi, harapan untuk pasien dengan kanker ovarium terus meningkat. Uji coba ini tidak hanya memberikan data penting, tetapi juga merintis jalan untuk opsi pengobatan baru yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup dan hasil pengobatan bagi pasien di seluruh dunia.

Dalam konteks penelitian kanker ovarium yang sedang berlangsung, Dr. Deena Graham menyoroti beberapa uji klinis penting seperti DENALI dan GLORIOSA. Kedua studi ini berpotensi memberikan harapan baru bagi pasien kanker ovarium, terutama yang resisten terhadap pengobatan standar. Kemajuan dalam terapi seperti mirvetuximab soravtansine menunjukkan kemajuan yang jelas dalam pengobatan dan prognosis jangka panjang bagi pasien.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment