Laporan Pencegahan Kanker: Penurunan Merokok tapi Vaksinasi HPV Terhenti
Laporan baru dari American Cancer Society mengungkapkan penurunan tingkat merokok di AS, tetapi kekhawatiran muncul atas stagnasi vaksinasi HPV dan penurunan skrining kanker serviks. Banyak perokok tidak menyadari pentingnya skrining kanker paru, yang diperlukan untuk mendeteksi penyakit lebih awal. Data menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam akses kesehatan di kelompok minoritas.
Laporan terbaru dari American Cancer Society menunjukkan bahwa meskipun tingkat merokok di AS terus menurun, beberapa risiko kanker, seperti yang terkait dengan kanker serviks, masih memerlukan perhatian lebih. Angka perokok turun dari 14% di tahun 2019 menjadi 11% di tahun 2023, menunjukkan kemajuan signifikan. Namun, sekitar 1 dari setiap 3 kematian akibat kanker di AS berhubungan dengan merokok, yang tetap menjadi faktor risiko utama.
Laporan ini juga mencatat bahwa hanya 18% dari perokok yang menjalani skrining kanker paru-paru, meskipun prosedurnya cepat dan tidak menyakitkan. Dr. Yang dari Mass General Brigham mencatat bahwa banyak perokok tidak menyadari pentingnya skrining ini. Sementara 65% dari populasi menjalani mamografi dan kolonoskopi, kesadaran akan skrining kanker paru-paru masih rendah.
Di sisi lain, tingkat skrining kanker serviks yang direkomendasikan menurun dari 74.8% di tahun 2019 menjadi 73.4% di tahun 2021, meninggalkan banyak wanita berisiko tidak terdeteksi atas penyakit. Vaksinasi HPV juga mencatat plateau, tetap di angka sekitar 61.4% pada remaja berusia 13 hingga 17 tahun. Hal ini menjadi masalah karena HPV adalah virus yang dapat menyebabkan beberapa jenis kanker.
Selama periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19, data menunjukkan bahwa hampir 40% kasus kanker baru pada dewasa berusia 30 tahun ke atas di AS bisa dihindari jika faktor risiko yang dapat dimodifikasi ditangani, seperti obesitas, pola makan yang tidak sehat, dan kurang bergerak. Penelitian juga menyoroti masalah ketidaksetaraan dalam akses kesehatan di kalangan kelompok minoritas.
Meskipun kematian akibat kanker terus menurun sejak 2001, ada tanda-tanda peningkatan pada insiden kanker di beberapa jenis. Contohnya, angka diagnosis kanker di antara pria stabil sementara pada wanita meningkat. Setelah gangguan selama pandemi, angka ini kembali ke level yang diharapkan.
Tingkat merokok di AS menunjukkan penurunan yang signifikan, tetapi ada masalah serius dengan meningkatnya risiko kanker serviks dan stagnasi dalam vaksinasi HPV. Pengetahuan tentang skrining kanker paru-paru di kalangan perokok masih perlu ditingkatkan. Pada saat yang sama, kebutuhan untuk mengatasi faktor risiko pemicu kanker lainnya, terutama di populasi rentan, kian mendesak.
Sumber Asli: www.kcci.com
Post Comment