Loading Now

Kendala Pemadam Kebakaran Maine dalam Klaim Kompensasi Kanker

Sebanyak 98% klaim kompensasi terkait kanker bagi pemadam kebakaran di Maine telah ditolak semenjak undang-undang kanker presumtif diterapkan. Hanya 35% dari klaim yang dibayar, meninggalkan banyak petugas menghadapi kesulitan baik secara finansial dan kesehatan. Kalangan pemadam kebakaran mendorong perlunya reformasi sistem kompensasi ini.

AUGUSTA, Maine — Di Maine, ada undang-undang yang seharusnya mempermudah petugas pemadam kebakaran yang menderita kanker dalam mengajukan klaim kompensasi pekerja. Namun, berdasarkan wawancara oleh 8 Investigates, banyak petugas yang melawan rintangan berat. Sejak undang-undang ini diterapkan, hanya sekitar 35% klaim yang berhasil dibayar.

Undang-undang kanker presumtif ini mencakup 11 jenis kanker, dan berfungsi jika seorang pemadam kebakaran telah bekerja selama minimal lima tahun dengan riwayat kesehatan kanker dalam keluarga yang bersih. Data menunjukkan bahwa petugas pemadam kebakaran berisiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan populasi umum.

Kanker yang tercakup dalam undang-undang ini antara lain: Kanker ginjal, limfoma non-Hodgkin, kanker kolon, leukemia, kanker otak, kanker kandung kemih, myeloma ganda, kanker prostat, kanker testis, kanker payudara, dan kanker ginekologis.

Gerry Pineau, seorang pemadam kebakaran, menyatakan, “Ini adalah undang-undang yang kelihatannya baik, namanya terlihat bagus.” Walau HHidupnya, 98% klaim kompensasi terkait kanker para petugas ditolak pada awalnya.

Max Newman dari Scarborough melakukan pemeriksaan preventif dan akhirnya didiagnosis kanker tiroid pada Oktober lalu. Ia mengajukan klaim dan langsung ditolak. “Saya cinta pekerjaan ini dan ingin melakukannya selama mungkin,” ungkapnya. Namun, dampak kesehatan pun membuatnya ragu.

Newman belum mendapatkan kompensasi untuk hari sakitnya. Akibatnya, ia terpaksa menghemat waktu cuti untuk perawatan medis, mengorbankan waktu bersama istri dan dua bayi barunya. “Saya kira undang-undang ini akan mempercepat proses,” katanya, menandakan kekecewaannya.

Dewan Kompensasi Pekerja menolak klaimnya karena kanker tiroid tidak tercakup dalam undang-undang, walau ada bukti bahwa pemadam kebakaran rentan terhadap kanker tiroid. Setelah perawatan, Newman berencana untuk memperjuangkan klaimnya.

Pineau juga berjuang melawan penolakan yang dialaminya sejak didiagnosis kanker rektum. Penolakan pada klaimnya terjadi karena hanya kanker kolon yang diakui dalam undang-undang. Tindakan medis yang diambil dokter menunjukkan hubungan kedua kanker tersebut. “Kompensasi pekerja memperlakukan Anda seperti penjahat,” ujarnya.

Sejak awal 2023, Pineau telah mengambil waktu cuti hampir setahun untuk melalui beberapa kali operasi dan kemoterapi. “Mereka berusaha membuat Anda menyerah,” keluhnya. Kini, hanya 35% pemadam kebakaran dengan kanker yang telah menerima pembayaran sejak undang-undang dicetuskan, dan beberapa kasus masih dalam proses banding.

Maine berjuang dengan masalah besar dalam sistem kompensasi pekerja bagi pemadam kebakaran yang didiagnosis kanker. Meski ada undang-undang yang dibuat untuk membantu, praktik penolakan berkelanjutan menunjukkan bahwa banyak dari mereka tidak dapat memanfaatkan perlindungan yang seharusnya mereka terima. Akibatnya, para pemadam kebakaran merasakan beban berat secara mental dan finansial, dan perlunya reformasi dalam sistem ini lebih dari sekadar wacana.

Sumber Asli: www.wmtw.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment