Skrining Standar Membantu Identifikasi Ketakutan Kekambuhan pada Penyintas Kanker
Dr. Shelley Johns menekankan perlunya skrining standar untuk mengatasi rasa takut akan kekambuhan kanker di kalangan penyintas. Alat seperti thermometer distress dan daftar masalah sudah digunakan di banyak pusat kanker. Tersedia juga ukuran yang lebih singkat untuk penilaian berkala tanpa membebani penyintas.
Dalam bagian terakhir dari seri ini yang dipandu oleh Dr. Shelley Johns, dibahas tentang pentingnya skrining standar untuk mengidentifikasi rasa takut akan kekambuhan di kalangan penyintas kanker payudara. Dr. Johns mencatat bahwa alat seperti thermometer distress dan daftar masalah, yang dikembangkan oleh Jaringan Kanker Nasional yang Komprehensif, sudah banyak digunakan di berbagai pusat kanker.
Mereka percaya bahwa skrining yang standar dapat sangat membantu meningkatkan pelayanan bagi penyintas kanker. Thermometer distress dan daftar masalah membahas berbagai item yang dapat memperlihatkan rasa takut serta kekhawatiran dan kecemasan penyintas. Ini adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk lebih memahami siapa saja yang mungkin mengalami tantangan dalam menghadapi ketakutan akan kekambuhan.
Selain itu, ada alat yang telah divalidasi yang lebih singkat dan tidak terlalu membebani penyintas. Melalui tes ini, rasa takut akan kekambuhan bisa dinilai secara berkala saat kunjungan pasca perawatan. Ada ukuran satu item, empat item, hingga sembilan item yang bisa digunakan, dengan titik pemotongan klinis yang membantu menentukan apakah penyintas mengalami ketakutan ringan, sedang, atau parah.
Skrining standar untuk rasa takut akan kekambuhan kanker itu penting dan bermanfaat. Penggunaan alat seperti thermometer distress membantu menjangkau penyintas yang mungkin merasa kesepian dengan ketakutannya. Dengan adanya berbagai ukuran dan alat yang efisien ini, penting bagi klinisi onkologi untuk memberikan dukungan yang sesuai dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh penyintas untuk mengelola ketakutan mereka.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com
Post Comment