Zanidatamab Ditambah Kemoterapi Menunjukkan Respons pada Kanker Payudara HER2+
Hasil uji coba fase I menunjukkan zanidatamab dapat memberi respons yang positif pada pasien kanker payudara metastatik HER2-positif dan HER2-rendah apabila digabungkan dengan kemoterapi. Studi ini melibatkan 46 pasien dengan sebagian besar telah menjalani banyak terapi sebelumnya.
Hasil akhir dari uji coba fase I yang dipresentasikan di Pertemuan Tahunan ESMO 2025 menunjukkan potensi zanidatamab (Zani), sebuah antibodi bispesifik yang menargetkan HER2, jika dikombinasikan dengan kemoterapi. Penelitian ini fokus pada pasien dengan kanker payudara metastatik (mBC) yang mengekspresikan HER2, baik subtipe HER2-positif maupun HER2-rendah.
Dipimpin oleh Dr. Erika P. Hamilton dari Sarah Cannon Research Institute, studi ini menguji keamanan dan efikasi kombinasi zanidatamab dengan paclitaxel, kapasitabin, atau vinorelbine. Beberapa pasien juga mendapatkan tucatinib. Seluruh pasien sebelumnya telah menjalani beberapa lini terapi sistemik, dengan majoritas telah menerima terapi anti-HER2 standar, termasuk trastuzumab (93%), T-DM1 (91%), dan pertuzumab (80%).
Sebanyak 46 pasien yang terdiri dari 31 pasien HER2-positif dan 15 pasien HER2-rendah telah dirawat, dengan rata-rata tiga lini terapi sebelumnya. Mengkhawatirkan, 26% dari semua pasien mengalami metastasis otak dan beberapa di antaranya telah mendapatkan agen HER2 yang baru seperti trastuzumab deruxtecan (9%) dan tucatinib (9%).
Kombinasi antara zanidatamab dan kemoterapi umumnya dapat diterima dengan baik. Sekitar 61% pasien melaporkan efek samping grade 3 atau 4, terbanyak adalah penurunan jumlah neutrofil (24%), neutropenia (9%), dan diare (7%). Tak ada kejadian grade 5 dan hanya 4% pasien yang menghentikan pengobatan karena efek samping terkait zanidatamab.
Aktivitas klinis terpantau di kedua populasi ini. Dari 28 pasien HER2-positif, angka respons objektif terkonfirmasi (cORR) mencapai 43%, dengan durasi respons median (DoR) 14,8 bulan dan median kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) 10,4 bulan. Dalam kelompok HER2-rendah (n=15), cORR tercatat 20%, dengan DoR median 10,4 bulan dan PFS median 3,7 bulan.
“Zani + kemoterapi memiliki profil keamanan yang dapat dikelola dan toleransi yang baik dengan aktivitas antitumor menjanjikan serta respons yang bertahan lama pada pasien dengan mBC yang telah menerima banyak terapi sebelumnya,” tulis para penulis.
Referensi: Hamilton EP, dkk. Zanidatamab (Zani) + kemoterapi untuk pasien (Pts) dengan kanker payudara metastatik (mBC) yang mengekspresikan HER2: Hasil akhir dari uji coba fase I. Abstrak 303MO. Dipresentasikan di Kongres Kanker Payudara ESMO 2025, 14-17 Mei 2025; Munich, Jerman.
Studi ini menunjukkan bahwa kombinasi zanidatamab dan kemoterapi menunjukkan tolerabilitas yang baik dan aktivitas antitumor yang menjanjikan untuk pasien dengan kanker payudara metastatik yang mengekspresikan HER2. Hasilnya mengindikasikan potensi terapi ini, terutama pada pasien yang telah menjalani banyak terapi sebelumnya, mengingat tingkat respons dan durasi yang cukup memuaskan.
Sumber Asli: www.docwirenews.com
Post Comment