Loading Now

Kanker Payudara Terdeteksi Melalui Skrining Rutin Memiliki Hasil Lebih Baik

Grafik deteksi dini kanker payudara melalui skrining rutin yang berdampak positif pada hasil kesehatan wanita.

Penelitian terbaru menemukan bahwa kanker payudara yang terdeteksi melalui skrining memiliki hasil klinis lebih baik ketimbang yang terdeteksi karena gejala. Sekitar 50% pasien dalam studi terdiagnosis melalui gejala, yang menunjukkan perlunya peningkatan skrining khususnya bagi wanita berusia 40-74 tahun. Rekomendasi terkini mengenai skrining dapat mengubah kebijakan medis di AS dan Kanada.

Penelitian baru menunjukkan bahwa kanker payudara yang terdeteksi melalui pemeriksaan rutin memiliki hasil klinis yang lebih baik dibandingkan yang terdeteksi karena gejala. Temuan ini dipublikasi di jurnal Radiology: Imaging Cancer. Banyak yang sudah tahu bahwa deteksi dini kanker payudara meningkatkan hasil pasien, namun sayangnya, registri kanker di AS dan Kanada tidak mencatat metode deteksinya.

Salah satu penulis, Dr. Jean M. Seely dari Universitas Ottawa, mengatakan, “Saya melihat perbedaan mencolok dalam cara kanker payudara terdeteksi dalam praktik klinis saya. Banyak wanita di bawah 50 tahun dan di atas 75 tahun didiagnosis karena gejala yang mereka alami.”

Dalam analisis retrospektif, data pasien yang didiagnosis kanker payudara pada tahun 2016 dikumpulkan. Dari 821 pasien, sekitar 50,1% didiagnosis karena gejala, dibandingkan dengan hasil dari mamogram skrining. Pasien yang terdiagnosis melalui skrining memiliki kemungkinan stadium kanker yang lebih rendah serta lebih sedikit yang menjalani mastektomi.

Menyangkut usia, kanker payudara yang terdeteksi oleh gejala lebih umum terjadi pada wanita berusia 40-49 tahun dan di atas 75 tahun. Berita buruknya, kematian lebih tinggi di antara pasien yang tidak menjalani skrining rutin. “Bahkan dalam waktu kurang dari 6.7 tahun, hampir 20% pasien kanker payudara telah meninggal, separuh dari mereka akibat kanker payudara,” kata Dr. Seely.

Penelitian ini mengajak perhatian untuk mengurangi hambatan dalam melakukan skrining bagi wanita berusia 40-74 tahun, yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil pasien dan menurunkan angka kematian akibat kanker. Wanita berusia di atas 75 juga bisa diuntungkan, sebab mereka lebih sering didiagnosis dengan gejala dan membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Perubahan pedoman skrining kanker payudara oleh US Preventive Services Task Force pada tahun 2024 merekomendasikan wanita berusia 40-75 tahun dengan risiko rata-rata untuk menjalani pemeriksaan setiap dua tahun. Di Kanada, rekomendasi bagi wanita berusia 50-74 tahun adalah setiap dua hingga tiga tahun.

Dr. Seely mengungkapkan harapannya bahwa hasil penelitian ini akan mendukung pengurangan usia skrining menjadi 40 tahun di AS dan Kanada. “Kami telah menurunkan usia skrining di banyak program provinsi dan teritorial di Kanada, dan sedang berupaya membentuk kebijakan nasional untuk skrining.”

Penelitian ini menunjukkan pentingnya metode deteksi kanker payudara untuk hasil klinis yang lebih baik. Skrining rutin terbukti mengurangi tahap perkembangan kanker dan kematian. Rekomendasi untuk menurunkan usia skrining menjadi 40 tahun dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan di AS dan Kanada.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment