DNA Bebas Sel: Merevolusi Manajemen dan Skrining Kanker Payudara
Dr. Massimo Cristofanilli dari Weill Cornell Medicine mengulas pentingnya DNA bebas sel (cfDNA) dalam manajemen kanker payudara. cfDNA berperan dalam identifikasi mutasi dan memantau perkembangan penyakit. Dengan perkembangan teknologi, ada harapan akan skrining kanker payudara dengan metode ini di masa depan.
Dalam sebuah wawancara dengan Targeted Oncology, Dr. Massimo Cristofanilli, seorang onkologis medis di Weill Cornell Medicine di NewYork-Presbyterian, membahas peran DNA bebas sel (cfDNA) dalam penanganan kanker payudara. cfDNA telah menunjukkan kemajuan signifikan, terutama bagi pasien dengan kanker payudara positif hormon. Aplikasi utamanya adalah identifikasi dan pemantauan mutasi yang dapat ditargetkan.
Mutasi dalam gen seperti PIK3CA, AKT, dan ESR1 merupakan fokus utama, karena obat-obatan yang disetujui sudah tersedia untuk kondisi ini. Selain itu, mutasi FGFR2, yang sering terkait dengan resistensi terhadap pengobatan, juga dapat diidentifikasi, meski tetap kurang mendapat perhatian. Pertumbuhan pemanfaatan cfDNA ini terlihat dari banyak publikasi yang mendukung persetujuan obat-obatan tersebut dan diagnostic companion-nya.
Bidang ini juga berkembang untuk mencakup tahap penyakit yang lebih awal, dengan penyakit residual molekuler (MRD) menjadi area penelitian aktif. Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, berbagai metode akan memungkinkan deteksi kanker sebelum kambuh, membantu melakukan intervensi lebih awal dan memperpanjang rentang waktu antara deteksi awal dan munculnya gejala penyakit. Ini adalah jalur yang diambil dalam aplikasi biopsi cair.
Tujuan utama dari biopsi cair adalah untuk skrining kanker. Meskipun belum disetujui untuk skrining secara luas, teknologi serupa sedang diuji coba pada pasien berisiko tinggi yang mungkin tidak mendapat manfaat dari metode skrining standar. Ini termasuk wanita dengan payudara padat atau yang memiliki predisposisi genetik, di mana bahkan MRI tidak selalu tepat.
“Kami sudah memiliki tes darah yang disetujui untuk skrining kanker kolorektal, dan ada harapan bahwa kanker payudara akan segera memiliki tes darah serupa untuk skrining, terutama untuk deteksi dini,” ungkap Cristofanilli. Pantau terus informasi terbaru yang dapat mengubah praktik di komunitas.
DNA bebas sel (cfDNA) menjadi inovasi penting dalam penanganan kanker payudara, terutama bagi pasien positif hormon. Mutasi gen seperti PIK3CA dan ESR1 dapat diidentifikasi dan memberikan opsi pengobatan. Dengan penelitian berlanjut pada penyakit tahap awal dan tujuan skrining kanker, ada harapan bahwa kita akan melihat tes darah untuk kanker payudara dalam waktu dekat. Inisiatif ini akan meningkatkan deteksi dini dan kemungkinan perawatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: www.targetedonc.com
Post Comment