Loading Now

Kanker Anak: Bersama untuk Harapan – Menjembatani Celah, Menyelamatkan Nyawa

Ilustrasi harapan anak-anak dengan latar belakang cerah dan warna-warna pastel, menggambarkan dukungan menghadapi tantangan.

Kanker adalah penyebab utama kematian pada anak-anak. Sekitar 400.000 anak didiagnosis kanker setiap tahun. Gejala awal yang dapat diidentifikasi penting untuk pengobatan yang efektif. Perawatan paliatif adalah bagian inti dari penanganan kanker anak, dengan akses yang beragam di seluruh dunia. WHO meluncurkan inisiatif untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak-anak yang menderita kanker.

Kanker anak adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak dan remaja. Setiap tahun, diperkirakan sekitar 400.000 anak (usia 0-19 tahun) di seluruh dunia didiagnosis dengan kanker. Tidak seperti kanker pada orang dewasa, penyebab kanker pada anak-anak seringkali tidak jelas. Namun, beberapa infeksi kronis seperti HIV dan virus Epstein-Barr diduga menjadi tulang punggung masalah ini.

Kanker darah (leukemia), kanker otak, limfoma, tumor ginjal, dan tumor jaringan saraf adalah jenis kanker yang paling umum ditemukan pada anak-anak. Walaupun kanker anak biasanya tidak bisa dicegah atau dideteksi melalui skrining, sebagian besar jenisnya bisa diobati dengan obat-obatan dan bentuk pengobatan lainnya, termasuk operasi dan radioterapi.

Anak-anak dengan kanker bisa menunjukkan gejala peringatan, seperti demam, sakit kepala hebat, nyeri tulang, dan penurunan berat badan. Gejala-gejala ini sering kali bisa dideteksi oleh keluarga. Dengan deteksi yang lebih awal, kanker lebih mungkin merespon pengobatan dengan efektif, meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup dan mengurangi penderitaan. Diagnosis yang tepat waktu melibatkan pengenalan gejala, evaluasi klinis, diagnosis dan staging yang akurat, serta akses ke perawatan yang cepat.

Diagnosis yang benar sangat penting untuk meresepkan terapi yang sesuai. Terapi standar meliputi kemoterapi, pembedahan, dan/atau radioterapi. Anak-anak juga memerlukan perhatian khusus terhadap pertumbuhan fisik dan mental mereka, ditambah dengan status nutrisi, yang memerlukan tim multidisipliner yang berdedikasi. Perawatan paliatif penting untuk mengurangi gejala kanker dan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien dan keluarganya. Meskipun tidak semua anak dengan kanker dapat disembuhkan, namun semua anak dapat diberikan perawatan yang mengurangi penderitaan mereka.

Perawatan paliatif pada anak dianggap sebagai komponen inti dari perawatan komprehensif, dimulai ketika penyakit didiagnosis dan berlangsung selama pengobatan. Program perawatan paliatif bisa diselenggarakan melalui layanan berbasis komunitas dan rumah, memberikan dukungan psikososial dan penghilang rasa sakit.

Akses ke layanan kanker anak yang efektif dapat meningkatkan peluang kesembuhan lebih dari 80%. Sayangnya, akses terhadap diagnosis, obat-obatan esensial, dan terapi radiasi sering kali tidak merata di seluruh dunia. Pada tahun 2018, WHO memulai Global Initiative for Childhood Cancer yang didukung oleh St. Jude Children’s Research Hospital, untuk memberikan kepemimpinan dan bantuan teknis kepada pemerintah agar mereka dapat membangun program kanker anak berkualitas tinggi. Tujuannya adalah agar setidaknya 60% anak dengan kanker dapat bertahan hidup pada tahun 2030, yang berarti dua kali lipat dari tingkat kesembuhan saat ini dan menyelamatkan satu juta nyawa selama dekade berikutnya.

Kanker anak menjadi masalah global yang mendesak. Dengan deteksi yang lebih awal dan akses terhadap perawatan yang tepat, kemungkinan untuk menyembuhkan kanker anak bisa meningkat secara signifikan. Inisiatif global yang dipimpin WHO bertujuan untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak dengan kanker menuju 60% pada tahun 2030. Perawatan paliatif yang tepat juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang terdiagnosa.

Sumber Asli: www.thedailystar.net

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment