Loading Now

Uji Coba Besar di Inggris Ubah Pengobatan Pasien Kanker

Ulasan trial inovatif yang menawarkan harapan baru untuk perawatan kanker tanpa kemoterapi bagi pasien di Inggris.

Uji coba di Inggris menemukan bahwa metode perawatan leukemia tanpa kemoterapi lebih efektif. Hasil menunjukkan 94% pasien hidup tanpa perkembangan penyakit setelah lima tahun dengan kombinasi dua obat, dibandingkan dengan kemoterapi standar. Penelitian ini dapat mengubah pola pengobatan penyakit ini di masa depan.

Sebuah uji coba besar di Inggris telah membuat geger dunia medis dengan temuan bahwa pendekatan pengobatan leukemia tanpa kemoterapi dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi beberapa pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dua obat kanker yang ditargetkan dibandingkan dengan kemoterapi standar bagi pasien yang menderita leukemia limfositik kronis (CLL). Uji coba ini, yang dinamakan Flair, dilakukan di 96 pusat kanker di seluruh Inggris.

Dalam uji coba tersebut, 786 pasien yang sebelumnya tidak diobati dengan CLL dibagi secara acak untuk menerima kemoterapi standar, satu obat target ibrutinib, atau kombinasi dua obat ibrutinib dan venetoclax, dengan pengobatan yang dipandu oleh pengujian darah personalisasi. Hasil yang menakjubkan: setelah lima tahun, 94 persen dari pasien yang menerima ibrutinib dan venetoclax masih hidup tanpa perkembangan penyakit. Jika dibandingkan, hanya 79 persen pasien dengan ibrutinib sendirian dan 58 persen pada kemoterapi standar yang berhasil bertahan.

Lebih lanjut, 66 persen pasien yang menggunakan kombinasi baru ini tidak menunjukkan tanda-tanda kanker di sumsum tulang setelah dua tahun, sedangkan tidak ada pasien yang mendapatkan ibrutinib sendirian yang memiliki kondisi serupa dan 48 persen pada kemoterapi standard. Peneliti percaya ini merupakan langkah bersejarah dalam perawatan leukemia. Catherine Whitfield, seorang pasien berusia 63 tahun, dijatuhi diagnosis CLL pada tahun 2018 dan setelah tiga tahun pengobatan, ia masih tidak memiliki sel kanker.

Ibrutinib berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan kanker dengan menghentikan sinyal yang digunakan sel kanker untuk membelah dan tumbuh. Sementara itu, venetoclax memblokir fungsi protein yang ditemukan dalam sel CLL. Para ahli mengindikasikan bahwa rejimen perawatan baru ini lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan pengobatan tradisional. Dr. Talha Munir, konsultan hematologis di Leeds Teaching Hospitals NHS Trust dan pimpinan studi ini, mengemukakan bahwa pengobatan tanpa kemoterapi ini tidak hanya lebih efektif tetapi juga lebih dapat ditoleransi oleh pasien.

Catherine Whitfield, yang bergabung dalam uji coba ini, mengatakan, “Setelah tiga tahun perawatan, saya masih negatif MRD – artinya tidak ada sel kanker. Saya kehilangan suami saya karena kanker dan melihat betapa sulitnya itu. Saya berpikir saya tidak akan melihat cucu saya lahir dan tumbuh, tapi sekarang saya punya dua cucu dan mereka adalah kebahagiaan dalam hidup saya.”

Sementara itu, Dr. Iain Foulkes dari Cancer Research UK, yang membiayai uji coba ini, menyatakan bahwa hasil dari uji coba Flair menunjukkan kita bisa memberikan pengobatan yang lebih lembut dan terarah untuk CLL, serta memberi pasien lebih banyak waktu berharga dengan orang-orang terkasih. Para peneliti berharap bahwa hasil ini dapat mempercepat pengembangan opsi pengobatan baru untuk leukemia dan kanker darah lainnya, berkat upaya kolaboratif dari peneliti di Leeds dan sekitarnya.

CLL merupakan bentuk leukemia yang paling umum di kalangan orang dewasa, dengan sekitar 4.000 kasus baru setiap tahunnya di Inggris. Dengan penelitian ini, ada harapan baru bagi pasien untuk memperoleh pengobatan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Masyarakat didorong untuk memberikan komentar dan pendapat terkait temuan ini, serta mengawasi perkembangan lebih lanjut dari penelitian ini.

Sebuah uji coba baru di Inggris menunjukkan bahwa pendekatan pengobatan leukemia limfositik kronis yang tidak melibatkan kemoterapi bisa memberikan hasil yang lebih baik dan lebih mudah ditoleransi oleh pasien. Hasil menunjukkan angka kelangsungan hidup yang tinggi dan pengurangan agresivitas penyakit. Peneliti berharap ini akan membuka jalan bagi pilihan pengobatan baru dan lebih efektif untuk leukemia. Keberhasilan ini menjadi harapan baru bagi banyak pasien.

Sumber Asli: www.dailymail.co.uk

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment