Loading Now

Pakar Peringatkan Tentang Peningkatan Beban Kanker di Kerala

Pemandangan luar Hyatt Regency dengan elemen alami, simbol perhatian terhadap kesehatan masyarakat dan pencegahan kanker.
  • Pakar medis menyuarakan kekhawatiran tentang kanker di Kerala.
  • Kanker paru, prostat, dan hati mengalami peningkatan signifikan.
  • Deteksi dini dapat meningkatkan peluang sembuh dari kanker.
  • Populasi lanjut usia berkontribusi terhadap angka kanker tinggi.
  • Perubahan gaya hidup menjadi faktor penyebab utama lonjakan kanker.

Kanker di Kerala: Ancaman yang Meningkat dan Tindakan Diperlukan

Para ahli dari bidang medis dan kesehatan masyarakat menyoroti alarm serius mengenai peningkatan angka kanker di Kerala, yang disebabkan oleh populasi yang semakin menua serta perubahan gaya hidup yang cukup signifikan. Dalam acara diskusi bertajuk ‘Kondisi Kerala: Lanskap Kanker’ di Konklaf Kanker Kerala, para pakar menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan program pencegahan yang kuat dan reformasi kebijakan kesehatan masyarakat. Acara yang berlangsung di Hyatt Regency itu menunjukkan betapa pentingnya respons cepat terhadap masalah ini.

Data Kanker yang Mengkhawatirkan dan Proyeksi Masa Depan

Dr. Prashant Mathur, moderator diskusi sekaligus perwakilan dari Dewan Penelitian Medis India (ICMR), mempresentasikan data mengenai tingginya insiden kanker di Kerala. Data dari jaringan registri kanker ICMR menunjukkan jenis-jenis kanker seperti kanker paru, prostat, dan hati di pria, serta kanker payudara dan tiroid di wanita, mengalami peningkatan signifikan. Menurut Dr. Mathur, kanker hati telah menunjukkan pertumbuhan pesat selama dua dekade terakhir dan diperkirakan akan makin meningkat menjelang tahun 2030.

Perbedaan Geografis dalam Prevalensi Kanker

Mendengar prediksi tersebut, Dr. S H Advani, seorang onkolog ternama, menambahkan bahwa ada peningkatan luar biasa dalam kasus kanker payudara di Kerala dibandingkan dengan negara bagian lain. Ia juga mencatat perbedaan geografis yang mencolok dalam prevalensi kanker, misalnya angka kanker tiroid yang jauh lebih tinggi di Kerala dibandingkan dengan Mumbai. Di sisi lain, kanker mulut banyak terjadi di Maharashtra tetapi tidak signifikan di Kerala. Dr. Narayanankutty Warrier, Direktur Medis MVR Cancer Centre, menekankan bahwa kanker paru masih menjadi jenis yang paling utama di kalangan pria, dengan sejumlah faktor baru yang berkontribusi, termasuk gaya hidup dan masalah akses perawatan.

Deteksi Dini dan Dampak Populasi Lansia

Dalam konteks ini, Dr. Aleyamma Mathew dari Regional Cancer Centre menjelaskan bahwa beban kanker yang tinggi di Kerala sebagian disebabkan oleh populasi lansia yang mencapai 12 persen dari total penduduk. Ia menegaskan pentingnya perbandingan dengan menggunakan angka yang sudah disesuaikan dengan usia untuk mendapatkan gambaran yang akurat. Selain itu, Dr. Mathew merekomendasikan deteksi dini sebagai kunci kesembuhan, mengingat bahwa saat kanker terdeteksi pada tahap awal, peluang untuk sembuh sangat tinggi, meski juga mencemaskan bahwa 30 persen populasi wanita di Kerala mengidap kanker payudara.

Kesadaran Masyarakat dan Peran Perubahan Gaya Hidup

Para ahli seperti Dr. V Ramankutty memperingati bahwa kesalahpahaman di masyarakat merupakan hal serius. Masyarakat banyak yang percaya bahwa zat beracun dalam sayur menjadi salah satu penyebab, tetapi mengabaikan faktor risiko yang lebih serius seperti alkohol dan kurangnya aktivitas fisik. Dr. Ramankutty juga mengkritik kurangnya tindakan pencegahan dan sistem perawatan kanker yang terintegrasi, serta menyatakan bahwa masyarakat masih bergantung pada metode pengobatan yang tidak ilmiah. Panel menegaskan bahwa 60-70 persen kasus kanker sebenarnya dapat dicegah, dan menyerukan masyarakat untuk fokus pada perubahan gaya hidup dan penyelesaian pengobatan.

Pakar kanker memperingatkan tentang beban kanker yang terus meningkat di Kerala, terkait dengan populasi yang menua dan perubahan gaya hidup. Diskusi di Konklaf Kanker Kerala menggarisbawahi pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan kapasitas perawatan yang tepat untuk menangani masalah ini. Kesehatan masyarakat harus diperkuat agar masyarakat bisa mendapatkan informasi dan tindakan pencegahan yang tepat.

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment