Loading Now

Hubungan Antara Kanker dan Olahraga yang Perlu Diketahui Pasien

Ilustrasi latihan fisik meningkatkan kesehatan dan kebugaran bagi pasien kanker dengan skema warna cerah.
  • Penelitian baru menunjukkan hubungan kuat antara kanker dan olahraga.
  • Pasien kanker yang berolahraga memiliki risiko kekambuhan 28% lebih rendah.
  • Program olahraga terstruktur membantu pasien kanker meningkatkan kualitas hidup.
  • Pesan untuk pasien adalah agar aktif dan jangan ragu untuk memulai.
  • Olahraga dapat menjadi sarana pengobatan penting dalam perawatan kanker.

Mengapa Pentingnya Olahraga untuk Pasien Kanker

Gambaran Hubungan antara Kanker dan Aktivitas Fisik. Semua orang tahu bahwa berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Menariknya, sebuah studi terbaru yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menyatakan bahwa olahraga juga memberikan dampak positif untuk pasien kanker. Pasien yang berpartisipasi dalam program olahraga terstruktur pada sebuah percobaan acak hidup lebih lama tanpa kekambuhan kanker serta memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan orang-orang yang hanya menerima perawatan standar. Tentu saja pertanyaan yang muncul adalah mengapa dan bagaimana olahraga dapat mengurangi risiko kanker?

Riset dan Metodologi di Balik Penelitian

Dr. Leana Wen, seorang dokter darurat dan profesor di George Washington University, menjelaskan melalui sesi tanya jawab bahwa penelitian ini sangat signifikan. Sebelumnya ada beberapa riset yang menunjukkan bahwa olahraga mungkin bermanfaat bagi penyintas kanker. Namun, ini adalah percobaan acak pertama yang membuktikan bahwa olahraga dapat mengurangi kekambuhan dan meningkatkan peluang bertahan hidup setelah terapi kanker. Dalam penelitian ini, hampir 900 pasien direkrut dari 55 pusat kanker di enam negara yang telah diobati untuk kanker kolorektal stadium III atau stadium II berisiko tinggi. Studi ini menemukan bahwa 30% dari pasien tersebut mengalami kekambuhan meskipun telah menjalani operasi dan kemoterapi. Sayangnya, banyak pasien dengan kekambuhan kanker kolorektal masih berakhir dengan kematian akibat penyakit tersebut.

Temuan yang Mendorong Perubahan dalam Protokol Perawatan

Para peserta dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok kontrol menerima materi pendidikan kesehatan standar yang mempromosikan pola makan sehat dan aktivitas fisik. Sementara kelompok lain terlibat dalam program olahraga terstruktur dengan pembinaan kesehatan yang memberikan panduan aktivitas fisik dan sesi olahraga yang diawasi. Selama enam bulan awal, pasien mendapatkan sesi bimbingan dua kali sebulan, dan setelahnya bertemu dengan pelatih sebulan sekali, plus sesi tambahan jika diperlukan. Hasilnya cukup menggembirakan: mereka yang berolahraga menunjukkan peningkatan fungsi fisik yang signifikan selama percobaan. Rata-rata, mereka diikuti selama delapan tahun dan menemukan bahwa 131 pasien di kelompok kontrol mengalami kekambuhan kanker, sementara hanya 93 yang berada di kelompok olahraga. Kematian juga lebih rendah pada kelompok yang berolahraga. Data menunjukkan bahwa kelompok tersebut memiliki risiko 28% lebih rendah untuk mengembangkan kanker baru atau kambuhan.

Mendorong Pasien untuk Mengikuti Program Olahraga

Tidak ada keraguan, hasil penelitian ini dapat mengubah cara dokter merawat pasien kanker. Dr. Wen berpendapat bahwa jika ada obat baru yang menunjukkan hasil seperti ini, pasti banyak pasien dan dokter yang akan bereaksi positif. Namun, saat ini pasien masih menerima nasihat umum untuk berolahraga tanpa adanya program yang lebih terstruktur. Harapannya ke depan, penyedia layanan kesehatan bisa lebih aktif dalam memberikan “reskripsi olahraga” kepada pasien, dan melakukan pemantauan terhadap aktivitas fisik mereka. Bahkan, ada kemungkinan bagi perusahaan asuransi untuk mempertimbangkan cakupan biaya untuk pelatih kesehatan bagi pasien kanker. Itu bisa dilihat sebagai investasi yang bijak untuk mengurangi kebutuhan akan kemoterapi yang lebih mahal.

Kiat untuk Memulai Kebiasaan Berolahraga

Memahami Seberapa Banyak Olahraga yang Diperlukan. Dr. Wen menjelaskan bahwa CDC merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga tingkat sedang hingga tinggi setiap minggu. Artinya, jika seseorang berolahraga lima kali seminggu, mereka cukup meluangkan sekitar 30 menit setiap kali untuk aktivitas seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Yang menarik, manfaat dari aktivitas fisik ini bersifat kumulatif. Jadi, tidak perlu melakukan semuanya sekaligus. Penting untuk mengajak orang-orang yang sibuk mempertimbangkan bagaimana cara mereka dapat memasukkan aktivitas fisik dalam keseharian. Misalnya, mengambil tangga ketimbang lift atau berjalan saat melakukan rapat telepon bisa menjadi langkah kecil namun berarti untuk memulai.

Menjaga Konsistensi dan Toleransi Diri dalam Berolahraga

Dr. Wen mengingatkan agar jangan terlalu menuntut kesempurnaan dalam berolahraga. Mulailah dari yang kecil. Contohnya, ‘camilan olahraga’ bisa dilakukan dalam waktu singkat 15 hingga 30 detik dengan melakukan beberapa squat atau sekadar bergerak di sekitar ruangan. Tak hanya itu, bagi mereka yang bekerja duduk, penting untuk rutin bergerak agar bisa mengimbangi dampak negatif dari terlalu lama duduk. Jadi, lakukanlah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar ke arah yang lebih sehat.

Olahraga terbukti memberikan manfaat signifikan bagi pasien kanker, seperti mengurangi risiko kekambuhan dan meningkatkan peluang bertahan hidup. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa program olahraga terstruktur dapat dan harus diintegrasikan ke dalam perawatan kanker untuk hasil yang lebih baik. Dengan refocusing perhatian pada rutinitas fisik, kita bisa berharap masa depan yang lebih sehat bagi para penyintas kanker.

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment