Pencegahan Kanker
Penelitian
CANCER PREVENTION, CATHERINE WU, CLINICAL TRIALS, DANA - FARBER, DANA - FARBER CANCER INSTITUTE, DISEASE PREVENTION, DIVISION OF STEM CELL TRANSPLANTATION AND CELLULAR THERAPIES, HPV VACCINE, MEDICINE, MELANOMA DISEASE CENTER, OT, OTT, PATRICK OTT, RESEARCH
Marcus Johnson
0 Comments
NeoVax Baru Menunjukkan Respons Imun Yang Lebih Baik Pada Melanoma
- Vaksin NeoVax yang diperbarui menunjukkan respons imun yang lebih baik.
- Uji klinis fase 1 menilai keamanan dan kelayakan vaksin NeoVax.
- Tiga agen baru digunakan untuk meningkatkan aktivasi sel T.
- Sebanyak sembilan pasien menunjukkan respons positif terhadap neoantigen.
- Penelitian ini mendukung harapan baru untuk vaksin kanker yang lebih efektif.
NeoVax baru menunjukkan respons imun yang sangat baik
Hasil terbaru dari sebuah uji klinis fase 1 yang dilakukan oleh Dana-Farber Cancer Institute menunjukkan bahwa vaksin kanker NeoVax yang diperbarui menunjukkan respons imun yang lebih baik pada pasien dengan melanoma. Uji coba ini mengevaluasi kombinasi formulasi baru dan metode pengiriman yang meningkatkan efektivitas vaksin dibandingkan dengan percobaan sebelumnya. Data ini dipublikasikan dalam jurnal Cell dan memberikan harapan baru bagi pengembangan vaksin kanker yang lebih efektif.
Protokol uji coba melibatkan berbagai terapi imuno
Patrick Ott, MD, PhD, sebagai penulis senior serta direktur klinis di Pusat Penyakit Melanoma di Dana-Farber, menjelaskan bahwa kemampuan vaksin kanker yang dipersonalisasi untuk menghasilkan respons imun penting dan dapat ditingkatkan. Uji klinis ini melibatkan pasien dengan melanoma lanjut yang belum diobati dengan tujuan untuk memvaksinasi semua pasien dengan NeoVax serta melakukan analisis dalam terhadap respon imun mereka. Yang menarik, meski tidak diukur hasil klinis formal dari terapi ini, fokus utama ada pada keamanan dan kelayakannya.
Respons sel T dan penelitian tambahan
Dalam percobaan tersebut, teknik baru diterapkan untuk memperkuat respons imun. Pasien menerima nivolumab secara sistematis, yang merupakan pengobatan standar untuk melanoma, dan juga ipilimumab disuntikkan di lokasi vaksinasi. Ini bertujuan untuk meningkatkan aktivasi sel T terhadap antigen yang dikenalkan oleh vaksin. Dari sembilan pasien yang divaksinasi sepenuhnya, semua menunjukkan respons terhadap neoantigen, dan sebagian besar menunjukkan reaksi dari sel T sitotoksik, sebuah tanda positif bagi vaksin ini.
Lingkungan dan respons imun yang dijanjikan
Analisis lebih lanjut pada biopsi kulit menunjukkan peningkatan jumlah makrofag setelah vaksinasi, yang berarti bahwa NeoVax mungkin menciptakan lingkungan yang ideal untuk memicu aktivasi imun. Penelitian ini juga menemukan bahwa jumlah jenis sel T spesifik vaksin yang diaktifkan setelah vaksinasi lebih banyak dibandingkan dengan setelah pengobatan standard باستخدام nivolumab. Hal ini menunjukkan bahwa respons imun yang diinduksi oleh vaksin sangat kuat dan berpotensi meningkatkan persepsi kita terhadap vaksin kanker yang dipersonalisasi.
Kesimpulan dan tantangan di masa depan
Akhirnya, dengan teknologi baru, tim mengkonfirmasi bahwa sel T yang diinduksi oleh vaksin telah menyusup ke dalam tumor pada beberapa pasien. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi formulasi dan pengiriman vaksin baru ini memberikan peningkatan signifikan dalam efektivitasnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini memiliki keterbatasan karena ukuran sampel yang kecil dan penggunaan tiga agen baru sekaligus, sehingga sulit untuk mengidentifikasi perubahan yang spesifik menyebabkan perbaikan yang diamati.
Vaksin NeoVax yang diperbarui menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam reaksi imun terhadap melanoma, memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi dalam formulasi dan pengiriman dapat memperhebat respons imun. Kendati tantangan ada, penting untuk melanjutkan riset ini untuk memaksimalkan potensi vaksin kanker yang dipersonalisasi di masa depan.
Post Comment