Memahami Resistensi Terhadap Terapi EGFR pada Kanker Payudara dan Kepala Leher
- Penelitian oleh University of Cincinnati mengeksplorasi pengobatan kanker payudara dan kepala leher.
- Mekanisme resistensi terhadap EGFR-targeted therapies menunjukkan banyak celah.
- Resistensi EGFR dalam kanker payudara melibatkan perpindahan EGFR ke nukleus.
- Kanker kepala leher seringkali memanfaatkan jalur inflamasjon untuk bypass EGFR.
- Strategi kombinasi seperti dual inhibition dapat memperbaiki hasil pengobatan.
Penelitian Mengenai Mekanisme Resistensi terhadap Terapi EGFR
Riset terbaru dari University of Cincinnati dan Cincinnati Veterans Affairs Medical Center telah mengungkap tantangan dalam pengobatan kanker payudara dan kanker kepala leher. Dalam kajian ini, dikupas mekanisme resistensi terhadap terapi yang ditargetkan pada Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR). Penelitian yang diterbitkan dalam Volume 16 Oncotarget ini, pada 25 Juni 2025, menawarkan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana sel kanker dapat lolos dari pengobatan dengan mengaktifkan jalur penyelamatan alternatif di dalam tubuh.
Explorasi Terhadap Mekanisme Resistensi dalam Kanker
EGFR merupakan protein penting yang berperan dalam pertumbuhan sel dan kelangsungan hidupnya, dan sayangnya seringkali berekspresi berlebihan pada kanker payudara dan kanker kepala leher. Meskipun terapi awal dalam menargetkan EGFR menunjukkan efek yang menjanjikan, resistensi jadi hambatan yang sulit diterobos. Dalam kanker payudara, resistensi terjadi ketika EGFR berpindah ke dalam nukleus sel, meningkatkan perbaikan DNA, atau saat aktivasi yang bergantung pada ligand terus mendukung pertumbuhan tumor walau terapi sedang berlangsung. Sementara itu, pada kanker kepala leher, resistensi dapat muncul akibat signaling inflamasi melalui jalur TLR4-MyD88 atau hilangnya gen penghambat tumor seperti PTEN. Hal ini memungkinkan sel kanker untuk melewati penghambatan EGFR.
Perkembangan Terapi Kombinasi untuk Pasien Kanker
Menggunakan analisis dari mekanisme tersebut, para penulis menekankan pentingnya terapi kombinasi yang berbasis pada penelitian saat ini yang menargetkan EGFR serta jalur molekuler kunci lainnya. Misalnya, penghambatan ganda EGFR dan MET, catat mereka, atau memblokir sinyal penyelamatan yang dipicu oleh peradangan mungkin dapat meningkatkan hasil pengobatan. Beberapa uji klinis saat ini tengah mengevaluasi pendekatan ini di antara pasien. Contohnya, dalam kanker payudara, kombinasi inhibitor EGFR dengan kemoterapi dan inhibitor titik pemeriksaan kekebalan sedang diuji untuk meningkatkan respons, khususnya dalam kanker payudara triple-negatif.
Kajian ini memberikan gambaran terkini tentang resistensi EGFR serta tantangan dalam pengobatan kanker payudara dan kepala leher. Dengan mengidentifikasi berbagai mekanisme resistensi, peneliti dapat menciptakan strategi terapi yang lebih terarah dan efektif di masa depan. Pilihan terapi kombinasi dan identifikasi biomarker merupakan langkah penting untuk meningkatkan hasil pengobatan bagi pasien dengan tumor yang dipicu oleh EGFR.
Post Comment