Loading Now

Kenaikan Berat Badan dan Kehamilan Terlambat Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Gambar grafis yang menunjukkan wanita berpengalaman dengan latar belakang bunga dan ilustrasi simbolis tentang kehamilan dan berat badan.
  • Kenaikan berat badan signifikan setelah usia 20 dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Kehamilan terlambat atau tidak memiliki anak menggabungkan risiko lebih tinggi untuk kanker payudara.
  • Studi melibatkan 48.417 wanita dengan usia rata-rata 57 tahun.

Studi tentang Kanker Payudara dan Kebiasaan Reproduksi

Berat badan, kehamilan terlambat tingkatkan risiko kanker payudara. Sebuah studi di Inggris yang dipresentasikan di Kongres Eropa tentang Obesitas menunjukkan bahwa penambahan berat badan yang signifikan setelah usia 20 tahun, bersamaan dengan kehamilan yang terlambat atau tidak pernah memiliki anak, dapat hampir melipatgandakan risiko seorang wanita untuk terkena kanker payudara. Peneliti menganalisis data dari 48.417 wanita dengan usia rata-rata 57 tahun dan indeks massa tubuh (BMI) median 26. Para peserta dibagi berdasarkan waktu kehamilan pertama mereka—awal (sebelum 30 tahun), terlambat (30 tahun atau lebih), atau nulipara (tidak pernah melahirkan) dan juga pertambahan berat badan setelah usia 20 tahun.

Peningkatan Diagnosis Kanker Payudara di Wanita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tindak lanjut rata-rata 6,4 tahun, 1.702 wanita didiagnosis dengan kanker payudara. Wanita yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 30 persen setelah usia 20 tahun dan memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun atau tidak pernah melahirkan, memiliki risiko 2,7 kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang melahirkan lebih awal dan mengalami peningkatan berat badan kurang dari 5 persen. Kanker payudara di kalangan wanita terus meningkat dan semakin banyak wanita yang memilih untuk hamil lebih lambat dalam hidup mereka.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Kesehatan

“Informasi tentang bagaimana umur saat menjadi ibu dan peningkatan berat badan mempengaruhi risiko kanker payudara akan membantu kita untuk lebih baik menentukan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit ini dan menargetkan saran gaya hidup yang sesuai,” kata peneliti utama. Hal ini menjadi penting mengingat pergeseran tren sosial di mana wanita lebih cenderung menunda kehamilan. Mengedukasi masyarakat tentang risiko ini adalah langkah yang perlu diambil.

Studi ini menunjukkan bahwa peningkatan berat badan dan kehamilan terlambat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker payudara. Wanita disarankan untuk mengambil tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan kanker payudara di masa depan.

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment