Survei Terbaru: Alergi Dapat Kurangi Risiko Kanker Paru-Paru
- Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa alergi dapat mengurangi risiko kanker paru-paru.
- Rhinitis alergi menunjukkan korelasi positif dengan peluang lebih rendah terkena kanker paru-paru.
- Studi ini mencakup lebih dari 3,8 juta peserta dari berbagai studi.
Studi Menunjukkan Hubungan Alergi dan Kanker Paru-Paru
Penelitian baru-baru ini dalam jurnal Frontiers in Medicine mengeksplorasi hubungan antara penyakit alergi dan risiko kanker paru-paru. Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa alergi, terutama riwayat rhinitis alergi, mungkin berhubungan terbalik dengan risiko kanker paru-paru. Kenyataan ini cukup mengejutkan, terutama karena kanker paru-paru adalah salah satu kanker yang paling umum di dunia, dengan lebih dari 2 juta kasus yang dilaporkan pada tahun 2019.
Kaitan Berbeda Antara Jenis Alergi dan Kanker
Secara umum, hubungan antara penyakit alergi dan kanker paru-paru bervariasi tergantung pada jenis alergi. Misalnya, sementara riwayat asma justru dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, alergi seperti rhinitis alergi dan eksim menunjukkan potensi untuk mengurangi risiko tersebut. Hipotesis menyatakan bahwa peningkatan imunosurveilans yang dimediasi oleh IgE akibat alergi dapat membantu tubuh menghilangkan sel kanker pada tahap awal, meskipun ada juga pandangan bahwa stimulasi imun kronis dapat menyebabkan mutasi yang meningkatkan risiko kanker.
Analisa Mendalam Mengenai Penyakit Alergi dan Kanker Paru
Dari total 226 studi yang diperiksa, akhirnya terpilih 10 penelitian untuk meta-analisis. Dari jumlah tersebut, delapan adalah studi kasus-kontrol dan dua studi kohort, dengan lebih dari 3,8 juta peserta secara keseluruhan. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa penyakit alergi, terutama rhinitis alergi, dikaitkan dengan peluang lebih rendah untuk mengembangkan kanker paru-paru, khususnya di kalangan pria. Namun, eksim tidak menunjukkan korelasi yang signifikan dengan kanker paru-paru secara keseluruhan, meskipun ada tren negatif yang terlihat pada pria.
Secara keseluruhan, meta-analisis ini menunjukkan bahwa individu dengan alergi memiliki peluang yang lebih rendah untuk mengembangkan kanker paru-paru dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami alergi. Khususnya, hubungan negatif antara rhinitis alergi dan kanker paru-paru cukup kuat, terutama pada pria dan populasi di Benua Amerika. Akan tetapi, studi ini juga mengakui keterbatasan dalam ukuran sampel dan kemungkinan bias klasifikasi, menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menggali mekanisme patofisiologis yang mendasari hubungan ini.
Post Comment