Tidak Ada Hubungan Antara Penggunaan GLP-1 RA dan Kanker Tiroid
Penggunaan GLP-1 RA tidak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker tiroid dalam waktu singkat, menurut studi baru. Penelitian melibatkan ratusan ribu pengguna GLP-1 RA dan DPP-4i. Tidak ada bukti bahwa dosis kumulatif GLP-1 RA meningkatkan risiko kanker tiroid, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk jangka panjang.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Thyroid menunjukkan bahwa penggunaan agonis reseptor glukagon-like peptide-1 (GLP-1 RA) tidak meningkatkan risiko kanker tiroid dalam jangka pendek. Penelitian melibatkan 98.147 pengguna GLP-1 RA dan sekitar 2,49 juta pengguna dipeptidil peptidase-4 inhibitors (DPP-4i) dengan lama tindak lanjut antara 1,8 hingga 3 tahun.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio bahaya terprediksi (HR) untuk risiko kanker tiroid pada pengguna GLP-1 RA adalah 0,81, yang menunjukkan tidak ada peningkatan risiko dibandingkan dengan pengguna DPP-4i. Tidak ada hubungan antara dosis kumulatif GLP-1 RA dengan risiko kanker tiroid yang meningkat.
Penulis studi menyatakan, “Dalam studi multisite besar ini, kami tidak menemukan bukti bahwa penggunaan GLP-1 RA berkaitan dengan peningkatan risiko kanker tiroid, memberikan rasa tenang bagi pasien dan klinisi tentang keamanan jangka pendek obat ini.” Namun, mereka menambahkan bahwa bukti saat ini tidak mencukupi untuk menilai risiko yang mungkin ada dengan penggunaan jangka panjang.
Dengan meningkatnya jumlah pasien diabetes tipe 2 yang menggunakan obat GLP-1 RA, penting untuk memahami potensi efek samping termasuk risiko kanker. Kanker tiroid merupakan salah satu kekhawatiran utama, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan GLP-1 RA dan risiko kanker tiroid dibandingkan dengan DPP-4i, yang merupakan obat lain yang umum digunakan.
Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan GLP-1 RA tidak meningkatkan risiko kanker tiroid dalam jangka pendek dan memberikan jaminan bagi pasien. Namun, penulis menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan penggunaan jangka panjang obat ini, karena saat ini masih ada kekurangan data.
Sumber Asli: www.renalandurologynews.com
Post Comment