Loading Now

Hambatan Pria Kulit Hitam dalam Partisipasi Uji Klinis Kanker Prostat

Survei PHEN mengungkapkan pria kulit hitam beralih ke uji klinis kanker prostat karena tidak pernah diminta. Hanya 10,4% responden yang ikut serta, dengan kurangnya info dan ajakan menjadipenyebab utama. Substansi dan keterwakilan dalam tim penelitian dikatakan penting untuk meningkatkan partisipasi.

Sebuah survei oleh Prostate Health Education Network (PHEN) mengungkapkan bahwa sebagian besar pria kulit hitam tidak berpartisipasi dalam uji klinis kanker prostat karena tidak pernah diminta untuk ikut serta. Penelitian ini, dipublikasikan dalam Urology Practice, menunjukkan 55,1% responden mencatat alasan utama ketidakikutsertaan mereka adalah kurangnya ajakan dari penyedia layanan kesehatan. Meskipun demikian, partisipasi dalam uji klinis dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi efek samping dari pengobatan.

Survei ini melibatkan 480 anggota PHEN dengan 115 responden yang menyelesaikan kuesioner. Hanya 10,4% dari responden yang pernah ikut serta dalam uji klinis, tetapi semua melaporkan pengalaman yang memuaskan. Responden yang tidak ikut serta juga menyatakan bahwa kurangnya informasi tentang risiko dan manfaat adalah halangan yang signifikan.

Peneliti mencatat bahwa banyak faktor menyebabkan barier dalam inklusi pria kulit hitam dalam uji klinis kanker prostat, termasuk asumsi salah oleh penyedia layanan kesehatan dan kurangnya kesadaran tentang uji klinis yang sesuai. Curiga berdasarkan sejarah, seperti studi Tuskegee, juga menjadi perhatian meskipun tidak diungkapkan sebagai alasan utama.

Untuk mengatasi masalah ini, responden menyatakan bahwa mereka akan lebih terdorong untuk berpartisipasi jika mereka merasa pengobatan atau diagnosis yang diuji efektif, dan jika ada potensi untuk memajukan pengobatan serta mengurangi efek samping. Penelitian ini juga menyarankan pentingnya keterwakilan rasial dalam tim peneliti untuk meningkatkan kepercayaan dan pemahaman pasien.

Temuan ini menekankan perlunya kolaborasi yang lebih kuat antara pasien, profesional kesehatan, industri farmasi, dan peneliti uji klinis. Pendekatan outreach, termasuk melibatkan komunitas melalui kelompok gereja dan advokasi, dipandang sebagai cara efektif untuk melibatkan lebih banyak pria kulit hitam dalam uji klinis yang penting bagi kesehatan mereka.

Keterlibatan pria kulit hitam dalam penelitian kanker prostat sangat rendah, meskipun mereka merupakan kelompok yang paling berisiko. Riset ini penting untuk memahami dan mengatasi hambatan yang mereka hadapi agar lebih banyak partisipasi dalam uji klinis. Penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam uji klinis dapat meningkatkan perawatan dan kualitas hidup pasien.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya ajakan dan informasi menjadi hambatan utama bagi pria kulit hitam untuk berpartisipasi dalam uji klinis kanker prostat. Upaya untuk meningkatkan partisipasi harus meliputi pendidikan, kepercayaan, dan keterwakilan dalam peneliti. Kerjasama antara berbagai pihak diperlukan untuk mendorong inklusi komunitas kulit hitam dalam penelitian medis untuk memperbaiki hasil kesehatan secara keseluruhan.

Sumber Asli: www.urologytimes.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment