Tes Darah Baru Akurat Menyaring Kanker Kolorektal
Penelitian baru menemukan tes darah yang akurat untuk mendeteksi kanker kolorektal. Tes ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan angka skrining, mengingat sekitar 22% orang yang memenuhi syarat tidak menjalani skrining. Dengan akurasi sebelumnya yang tinggi, tes ini dapat membantu menangkap kanker lebih awal, terutama bagi kelompok usia yang lebih muda.
Sebuah tes darah baru menunjukkan kemampuan akurat dalam mendeteksi kanker kolorektal menurut penelitian terbaru. Tes pertama bernama Shield telah disetujui oleh FDA untuk orang berusia 45 tahun ke atas yang memiliki risiko rata-rata. Penelitian terkait tes darah eksperimental serupa dihadirkan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025. Hasil awal mengindikasikan akurasi yang mirip dengan Shield, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan. Dengan metode skrining ini, diharapkan dapat meningkatkan angka skrining kanker kolorektal yang saat ini masih rendah. Bahkan, 22% orang yang memenuhi syarat untuk skrining tidak menjalani pemeriksaan.
Tingkat kanker kolorektal secara umum menurun, tetapi ada peningkatan 1% hingga 2% per tahun di kalangan orang dewasa muda sejak pertengahan 1990-an. Kanker kolorektal kini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di bawah 50 tahun dan kedua bagi wanita dalam rentang usia yang sama. Penelitian yang belum melalui peer-review menunjukkan tes darah terbaru ini lebih dari 80% akurat dalam mendeteksi kanker usus pada individu yang terdiagnosis. Tes ini juga mencapai akurasi 90% dalam menyingkirkan diagnosis kanker pada orang sehat.
Dalam studi ini, lebih dari 40.000 orang yang menjalani kolonoskopi diuji menggunakan metode baru ini di 200 lokasi medis nasional. Hasil tes darah dibandingkan dengan hasil kolonoskopi. Dr. Pamela Kunz mengungkapkan, “Tes darah ini merupakan alat baru dalam skrining kanker kolorektal.” Meskipun kolonoskopi masih menjadi standar emas, metode ini lebih mudah dan tidak membutuhkan persiapan intensif seperti dengan penggunaan larutan pencahar.
Alternatif untuk kolonoskopi yang disarankan adalah melakukan tes tinja setiap satu hingga tiga tahun. Tes feses dan tes darah ditujukan untuk melengkapi kolonoskopi. Jika hasil tes menunjukkan abnormalitas, kolonoskopi harus dilanjutkan. Menurut American Cancer Society, setiap jenis skrining lebih baik daripada tidak melakukan skrining sama sekali.
Pengujian untuk kanker kolorektal merupakan isu penting dalam kesehatan masyarakat. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan pria dan wanita. Dengan meningkatnya angka kejadian pada individu yang lebih muda, metode skrining yang lebih nyaman seperti tes darah dapat berkontribusi pada peningkatan partisipasi dalam pemeriksaan kesehatan. Penelitian terbaru pun menjanjikan tes darah menjadi alternatif bagi kolonoskopi klasik dan dapat membantu mendiagnosis penyakit lebih awal dan meningkatkan angka kesadaran tentang pentingnya skrining.
Tes darah baru menunjukkan akurasi tinggi dalam mendeteksi kanker kolorektal dan bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan angka skrining. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan efektivitasnya. Kesehatan masyarakat dapat beruntung dari inovasi ini, sementara kolonoskopi tetap menjadi metode skrining standar. Kesadaran dan partisipasi aktif dalam skrining tetap menjadi kunci untuk mengurangi angka kematian akibat kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.phillyvoice.com
Post Comment