Tes Darah Baru Menawarkan Harapan dalam Deteksi Kanker Kolorektal
Sebuah studi terbaru memperlihatkan bahwa tes darah baru dapat mendeteksi kanker kolorektal dengan akurasi tinggi. Tes ini berpotensi meningkatkan tingkat skrining, terutama di kalangan orang yang tidak melakukan kolonoskopi. Dengan hasil yang menjanjikan, peneliti menyerukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan metode ini.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya tes darah baru yang memberikan hasil akurat dalam mendeteksi kanker usus besar. Tes darah pertama, bernama Shield, telah disetujui oleh FDA untuk individu berusia 45 tahun ke atas dengan risiko rata-rata. Tes kedua, yang masih dalam tahap eksperimental, menunjukkan hasil akurasi yang serupa tetapi memerlukan penelitian lebih lanjut. Penemuan ini disajikan di Simposium Kanker Gastrointestinal 2025 di San Francisco.
Signifikansi dari tes darah ini terletak pada potensinya untuk meningkatkan tingkat skrining kanker kolorektal, karena 22% orang yang memenuhi syarat untuk skrining tidak menjalani prosedur ini. Dalam beberapa negara bagian, angka tersebut bisa mencapai 40%. Di era di mana kanker kolorektal meningkat, terutama di kalangan orang dewasa muda, tes darah ini menawarkan alternatif yang lebih mudah dibandingkan dengan kolonoskopi, yang memerlukan persiapan yang rumit.
Saat ini, meski angka kanker kolorektal secara keseluruhan menurun, data terkini menunjukkan peningkatan 1% hingga 2% tahunan di kalangan orang dewasa muda. Kanker kolorektal sudah menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di bawah 50 tahun dan kedua pada wanita di usia yang sama. Tes darah baru ini telah menunjukkan akurasi lebih dari 80% untuk mendeteksi kanker usus besar dan 90% untuk menyingkirkan kanker dalam populasi yang sehat.
Dalam studi tersebut, lebih dari 40.000 orang yang menerima kolonoskopi diuji dengan metode baru ini di 200 lokasi medis di seluruh negara. “Tes darah ini mewakili alat baru dalam opsi skrining kanker kolorektal,” kata Dr. Pamela Kunz dari Yale School of Medicine. Meski kolonoskopi tetap menjadi standar emas, tes darah dapat melengkapi jenis skrining lain, menjadikannya bagian penting dari strategi deteksi kanker.
Kolorektal kanker adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker. Tingginya angka yang tidak menjalani skrining menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan alternatif yang lebih sederhana. Tes darah baru ini dapat meningkatkan partisipasi dalam skrining, menjadikannya lebih mudah diakses bagi populasi yang berisiko.
Tes darah baru memiliki potensi untuk meningkatkan deteksi kanker kolorektal, terutama di kalangan populasi yang tidak dapat atau tidak mau menjalani kolonoskopi. Dengan akurasi yang tinggi dalam mendeteksi kanker dan memberikan alternatif yang lebih praktis, ini bisa menjadi terobosan penting dalam upaya skrining dan pencegahan kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.phillyvoice.com
Post Comment