Perawatan Kanker Darah di Ujung Kehidupan: Tantangan dan Pertimbangan
Hematolog menghadapi tantangan dalam memberikan perawatan untuk pasien sekarat, dengan banyak pasien tidak memperoleh perawatan akhir hayat yang sesuai. Transfusi jarang diberikan dalam hospice, dan keputusan mengenai antikoagulan sering kali sulit. Keinginan pasien harus menjadi fokus utama dalam perawatan.
Perawatan medis di ujung kehidupan membawa banyak dilema untuk hematolog, terutama tentang bagaimana memfasilitasi keinginan pasien yang sekarat. Hematolog Melissa Loh menyoroti bahwa pasien sering kali tidak mendapatkan perawatan akhir hayat yang mereka inginkan, dengan penelitian menunjukkan tingginya penggunaan perawatan agresif yang mungkin bertentangan dengan tujuan pasien. Di rumah sakit, hanya 15,6% pasien leukemia myeloid akut meninggal di rumah, sementara 60,3% mendapatkan kunjungan perawatan paliatif.
Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi oleh spesialis kanker darah dalam memberikan perawatan akhir hayat. Keterlibatan perawatan paliatif dan hospice sering kali terlambat, dan banyak pasien mengalami kematian yang tidak sesuai dengan harapan, terutama pada pasien dengan komplikasi seperti graft-versus-host disease. Selanjutnya, keputusan tentang penggunaan transfusi darah dan antikoagulan sangat kompleks dan bergantung pada preferensi pasien dan pengelolaan risiko.
Keputusan dalam perawatan akhir hayat pasien kanker darah melibatkan banyak pertimbangan, termasuk keinginan pasien, efektivitas perawatan seperti transfusi dan antikoagulasi, serta lokasi kematian. Keterlibatan palliative care sejak awal sangat penting, namun banyak pasien tidak mendapatkan akses yang memadai.
Sumber Asli: www.medscape.com
Post Comment