Vaksin HPV dan Pencegahan Kanker Serviks: Status Terkini
Vaksin HPV, disetujui FDA sejak 2006, bertujuan untuk mengurangi kasus kanker serviks. HPV menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan kanker. Setelah hampir 20 tahun, dampak positif vaksin terlihat, namun cakupan vaksinasi global masih rendah. Riset terbaru tentang vaksin terapeutik menunjukkan potensi baru dalam pengobatan sel prekanker terkait HPV.
Vaksin HPV, yang disetujui FDA pada tahun 2006, kini menjadi bagian dari jadwal imunisasi nasional di lebih dari 145 negara untuk menurunkan kejadian kanker, termasuk kanker serviks. HPV adalah kelompok virus yang umumnya menyebar melalui hubungan seksual dan menjadi infeksi menular seksual yang paling umum di AS. Meskipun sistem kekebalan tubuh dapat mengeliminasi 90% infeksi dalam dua tahun, infeksi tipe HPV berisiko tinggi dapat menyebabkan sel-sel abnormal yang berkembang menjadi kanker serviks setelah 15-20 tahun.
Vaksin HPV bekerja dengan menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi melawan virus HPV, sehingga mencegah infeksi. Seiring kemajuan vaksin, dampaknya terhadap kanker serviks semakin nyata, dengan beberapa laporan menunjukkan bahwa di Skotlandia tidak ada kasus kanker serviks pada wanita yang telah divaksinasi sepenuhnya sejak 2008. Sebuah studi menyatakan Inggris bisa mengeliminasi kanker serviks pada 2040, berkat penurunan signifikan dalam insidens penyakit ini.
Walaupun pencapaian vaksinasi HPV positif, hanya 27% gadis berusia 9-14 tahun yang telah mendapatkan dosis pertama pada 2023, jauh dari target WHO yang 90%. Namun, data menunjukkan peningkatan dari 20% pada 2022. Berbagai negara di dunia masih perlu berupaya keras untuk mencapai cakupan vaksin yang lebih baik.
Riset sedang dilakukan untuk melihat potensi vaksin HPV dalam mengobati sel-sel prekanker. Sebuah uji klinis vaksin terapeutik bernama Vvax001 menunjukkan bahwa 50% pasien dengan kondisi abnormal berhasil mengalami regresi tanpa perlu pembedahan, mengurangi risiko efek samping. Ini menunjukkan kemajuan dalam pendekatan vaksin terhadap penyakit terkait HPV.
Sejak vaksin HPV pertama kali disetujui, program vaksinasi ini telah menyebar di banyak negara dengan tujuan utama mengurangi insiden kanker, terutama kanker serviks. HPV merupakan infeksi yang sangat umum dan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. Pemahaman mengenai cara kerja vaksin HPV dan dampaknya terhadap kanker serviks sangat penting untuk evaluasi kebijakan kesehatan global dan upaya pencegahan kanker di masa depan.
Vaksin HPV telah terbukti efektif dalam mengurangi kejadian kanker serviks dan menunjukkan hasil positif dalam uji klinis terbaru. Namun, upaya perlu ditingkatkan untuk mencapai cakupan vaksinasi global yang lebih tinggi, terutama di negara-negara yang memiliki beban kanker serviks yang signifikan. Riset tentang penggunaan vaksin untuk mengobati sel prekanker membawa harapan baru dalam menangani masalah ini.
Sumber Asli: www.iflscience.com
Post Comment