Risiko Kanker Kedua dan Terapi CAR T-Cell

Terapi CAR T-cell dapat meningkatkan risiko kanker primer kedua (SPC) pada pasien, walau risiko ini terbilang rendah. Penelitian menunjukkan hubungan antara terapi dan SPC, dengan perlunya strategi mitigasi. Pemantauan risiko dan pendekatan terpersonalisasi untuk pasien sangat dianjurkan.

Terapi CAR T-cell memiliki risiko kanker primer kedua (SPC) yang perlu diperhatikan, meski risikonya relatif rendah. Penelitian dalam JAMA Oncology menyoroti perlunya strategi mitigasi untuk efek toksik ini. Penulis mencatat bahwa genetik T-cell mungkin terpengaruh karena mutagenesis penyisipan, yang dapat menyebabkan kanker, seperti limfoma T-cell. Selain itu, cara pengobatan sebelumnya dapat memengaruhi risiko SPC dan imunitas pasien yang dilindas sebelum terapi CAR T-cell.

Terapi CAR T-cell menjadi pilihan untuk kanker hematologis namun dapat meningkatkan risiko SPC. Penyisipan gen melalui virus dapat menyebabkan onkogenesis. Penelitian menunjukkan bahwa meski terjadi SPC, angka insiden masih sebanding dengan pasien yang tidak menerima terapi ini. Respon pasien terhadap terapi ini juga dapat terpengaruh oleh kondisi kesehatan yang ada sebelumnya dan jenis pengobatan yang diterima.

Meskipun risiko SPC dihubungkan dengan terapi CAR T-cell, keuntungan terapi ini terhadap kanker primer jauh lebih signifikan. Pendidikan pasien tentang risiko ini sangat penting, dan pendekatan yang terpersonalisasi disarankan. Penulis merekomendasikan implementasi praktik pencegahan untuk menilai risiko dan memantau pasien setelah terapi.

Sumber Asli: www.onclive.com