Pencegahan Kanker
Penelitian
AFRICA, BOSTON, BRIGHAM AND WOMEN ’ S HOSPITAL, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, H. LEE MOFFITT CANCER CENTER, HPV VACCINE, JONATHAN NOWAK, MEDICINE, NORTH AMERICA, PU, PURVI SHAH, RESEARCH, RICHARD D. KIM, RICHMOND, SHAH, SOUTH AFRICA, TREATMENT, UNITED STATES, VIRGINIA, VIRGINIA CANCER INSTITUTE
Ines Alvarez
0 Comments
Pentingnya Uji ctDNA dalam Pengobatan Kanker Kolorektal
Dua studi baru menunjukkan kekuatan ctDNA dalam menilai risiko dan pengobatan kanker kolorektal (CRC). Studi BESPOKE CRC menunjukkan ctDNA positif berkorelasi dengan hasil buruk, sementara analisis CALGB/SWOG 80702 menunjukkan status ctDNA membantu dalam menentukan efektivitas celecoxib. Meski menawarkan potensi signifikan, biaya dan aksesibilitas masih menjadi tantangan.
Data terbaru dari dua studi besar di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025 mengungkapkan nilai uji DNA tumor sirkulasi (ctDNA) dalam kanker kolorektal (CRC) stadium awal. Studi BESPOKE CRC mengevaluasi 1166 pasien dan menunjukkan tingkat positif ctDNA lebih tinggi pada stadium III (28.5%) dibandingkan stadium II (7.5%). Setelah operasi, 16% dokter onkologi melaporkan bahwa hasil ctDNA mempengaruhi rencana terapi adjuvan mereka. Dalam analisis CALGB/SWOG 80702, status ctDNA menunjukkan kemampuan untuk mengidentifikasi pasien dengan potensi manfaat dari penambahan celecoxib pada terapi FOLFOX.
Dalam hal pengawasan, 86% dari 188 pasien yang mengalami kekambuhan memiliki hasil ctDNA positif sebelumnya, memungkinkan intervensi lebih awal dan lebih efektif. Kendati demikian, kendala biaya dan ketersediaan tes ctDNA tetap menjadi tantangan. Penting untuk terus meneliti dan melakukan uji coba acak untuk memvalidasi hasil ini dan mempengaruhi pedoman klinis di masa depan.
Uji DNA tumor sirkulasi (ctDNA) memberi wawasan tentang penyakit sisa molekuler (MRD) dan potensi risiko kekambuhan pada pasien kanker kolorektal stadium II dan III. Dengan analisis ctDNA setelah operasi, dapat ditentukan pasien mana yang membutuhkan terapi tambahan. Studi BESPOKE CRC menjadi yang terbesar di AS yang mendemonstrasikan nilai prognostik dari pengujian ctDNA, sementara analisis CALGB/SWOG 80702 menyoroti pentingnya status ctDNA dalam menentukan terapi. Secara keseluruhan, pengujian ctDNA dapat memandu keputusan klinis dalam praktik onkologi sehari-hari.
Studi menunjukkan bahwa uji ctDNA memegang peranan penting dalam mengidentifikasi pasien risiko tinggi dan mengarahkan terapi adjuvan, terutama bagi pasien CRC stadium II dan III. Hasil menunjukkan bahwa pengujian ctDNA dapat meningkatkan rencana perawatan dan mendukung deteksi dini kekambuhan. Tantangan tetap ada dalam hal biaya dan ketersediaan, tetapi penelitian yang berkelanjutan diharapkan dapat memperjelas pedoman penggunaan ctDNA di masa depan.
Sumber Asli: www.medscape.com
Post Comment