Penghambat Biosintesis Kolesterol: Menempatkan PIN pada Kanker Kandung Kemih
Penelitian ini mengungkap peran PIN1 dalam kanker kandung kemih, melalui pengaturannya terhadap SREBP2 dan biosintesis kolesterol. Menghambat PIN1 bersamaan dengan biosintesis kolesterol dapat menurunkan proliferasi sel kanker, menawarkan strategi terapi baru.
Pada tahun 1996, bioscientis Kun Ping Lu menemukan enzim bernama PIN1 saat mempelajari mitosis di ragi. PIN1 ternyata berperan penting dalam kanker, terlibat dalam aktivasi lebih dari 70 onkogen dan inaktivasi 35 penekan tumor. Penelitian terbaru oleh Tony Hunter dan timnya menyoroti peran PIN1 dalam kanker kandung kemih, menunjukkan bahwa PIN1 meningkatkan SREBP2, faktor transkripsi kunci dalam biosintesis kolesterol.
Hunter dan timnya melaporkan bahwa saat PIN1 dan biosintesis kolesterol terhambat secara bersamaan, proliferasi sel kanker kandung kemih berkurang baik dalam kultur sel maupun pada tikus. Ini menunjukkan bahwa strategi penghambatan ganda ini mungkin dapat digunakan sebagai terapi kanker. Hunter awalnya terkejut dengan keterkaitan antara PIN1 dan SREBP2, mengharapkan peran PIN1 lebih berhubungan langsung dengan pertumbuhan sel.
Analisis tim Hunter menunjukkan bahwa penghapusan gen PIN1 mengarah pada penurunan signifikan dalam RNA terkait metabolisme kolesterol. SREBP2, yang sebelumnya diteliti terkait biosintesis kolesterol pada tikus, terpilih untuk diteliti lebih dalam. Mereka berhasil menunjukkan bahwa tingkat SREBP2 aktif dan target turunannya lebih rendah pada tikus kanker kandung kemih yang di-knockout PIN1.
Daniel Eduardo Gomez, seorang ilmuwan medis, tidak terkejut dengan hubungan antara PIN1 dan SREBP2; ia mengatakan bahwa hubungan ini mengarahkan terapi kanker di masa depan. Keterkaitan antara dua mekanisme yang mendukung perkembangan tumor dapat menuntun pada pengobatan yang lebih baik untuk kanker kandung kemih dan jenis kanker lainnya. Lu menekankan bahwa pengaturan jalur kolesterol oleh PIN1 tidak hanya berlaku pada kanker kandung kemih saja.
PIN1 adalah enzim yang berperan dalam regulasi proses seluler, terutama dalam pengaturan variasi post-translasi protein. Untuk memahami perannya dalam kanker, penelitian sering fokus pada pengaruh PIN1 terhadap onkogen di berbagai jenis kanker. Dalam penelitian terbaru, PIN1 diidentifikasi berperan dalam jalur biosintesis kolesterol, yang berkontribusi pada proliferasi sel kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa penghambatan PIN1 dan biosintesis kolesterol secara bersamaan dapat mengurangi proliferasi sel kanker kandung kemih. Hal ini membuka peluang pengembangan terapi kanker baru yang lebih efektif. Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai peran PIN1 dalam regulasi kolesterol, pendekatan ini dapat diperluas ke tipe kanker lainnya.
Sumber Asli: www.the-scientist.com
Post Comment