Loading Now

Apakah Pap Smear Abnormal Menunjukkan Kanker?

Kanker serviks dapat dicegah dengan skrining dini menggunakan Pap smear dan tes HPV. Pap smear abnormal tidak selalu menunjukkan kanker, dan banyak wanita dapat mengatasi HPV. Skrining dianjurkan bagi wanita usia 21 hingga 65, tetap diperlukan meski tidak aktif seksual. Program bantuan ada untuk pasien tanpa asuransi, dan kanker serviks tidak biasanya diturunkan secara genetik.

Skrining kanker serviks merupakan pencapaian penting dalam kesehatan, dengan kematian akibat kanker serviks menurun lebih dari setengahnya sejak 1970-an. Skrining bertujuan untuk mendeteksi kanker lebih awal, sehingga lebih mudah diobati. Temuan mengenai vaksin HPV dan skrining rutin berkontribusi pada penurunan angka kematian ini. Pap smear dan tes HPV adalah metode utama dalam skrining kanker serviks saat ini.

Pap smear yang ditemukan oleh George Papanicolaou melibatkan pengumpulan sel dari serviks untuk dianalisis di bawah mikroskop. Pap smear yang abnormal tidak selalu berarti kanker, dan terinfeksi HPV juga tidak langsung menunjukkan risiko kanker. Banyak perempuan dapat mengatasi HPV tanpa mengembangkan kanker, meskipun mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk infeksi berkembang menjadi kanker.

Identifikasi infeksi HPV melalui Pap smear dapat membantu dalam penanganan awal kanker serviks. Dengan mengetahuinya, dokter dapat memantau dan mengobati sel-sel pra-kanker dengan prosedur sederhana. Penambahan tes HPV pada Pap smear meningkatkan sensitivitas skrining untuk deteksi kanker lebih awal.

Penyaringan kanker serviks berlaku untuk wanita mulai usia 21 hingga 65. Wanita usia 21-29 sebaiknya melakukan Pap smear setiap tiga tahun. Sementara itu, wanita berusia 30-65 dapat melakukan Pap smear setiap tiga tahun atau tes HPV setiap lima tahun. Tes ini tetap dianjurkan meskipun Anda tidak aktif secara seksual karena risiko terkena HPV masih ada.

Walaupun sangat jarang, kanker serviks dapat terjadi tanpa infeksi HPV. Namun, lebih dari 90% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. Dalam kebanyakan kasus, kanker serviks tidak diturunkan secara genetik tetapi dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Ada juga program yang dapat membantu untuk skrining kanker serviks bagi pasien tanpa asuransi.

Untuk melakukan skrining, Anda dapat mengunjungi dokter atau spesialis obstetri dan ginekologi. Jika ada pertanyaan tentang skrining, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan tim kesehatan yang dapat membantu Anda.

Skrining kanker serviks melalui Pap smear merupakan langkah preventif utama untuk mendeteksi kanker lebih awal. Sejak kehadiran vaksin HPV, yang mengurangi risiko kanker serviks, jumlah kematian akibat penyakit ini telah menurun. Pap smear berfungsi untuk mengidentifikasi perubahan sel di serviks yang dapat menunjukkan risiko kanker, sedangkan tes HPV membantu mendeteksi infeksi yang berpotensi meningkatkan risiko kanker. Penting untuk mematuhi rekomendasi untuk skrining usia 21 hingga 65, meskipun tidak semua orang berisiko tinggi. Program pemeriksaan kanker juga mendukung pasien tanpa asuransi. Skrining dini dapat menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi penyakit pada tahap awal.

Pap smear dan tes HPV adalah langkah penting dalam skrining kanker serviks. Meskipun hasil skrining bisa membuat khawatir, tidak semua hasil abnormal menunjukkan kanker. Deteksi dini HPV dan pemantauan dapat mencegah perkembangan menjadi kanker. Kanker serviks umumnya tidak diwariskan, melainkan terkait dengan infeksi HPV. Skrining harus dilakukan sesuai pedoman untuk mengatasi risiko kanker serviks.

Sumber Asli: www.urmc.rochester.edu

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment