Loading Now

Hasil Uji Coba SWOG S1815: Nab-Paclitaxel Tidak Tingkatkan Kelangsungan Hidup Kanker Saluran Empedu

Penambahan nab-paclitaxel pada pengobatan kanker saluran empedu tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup pasien dibandingkan dengan regimen standar gemcitabine dan cisplatin. Uji coba fase 3 SWOG S1815 mengevaluasi efektivitas regimen ini, menemukan bahwa meskipun ada pengurangan dalam PFS, tidak ada keuntungan dalam OS. Temuan ini menyoroti perlunya pendekatan dan alat pengobatan yang lebih terarah di masa depan.

Hasil dari uji coba SWOG S1815 menunjukkan bahwa penambahan nab-paclitaxel (Abraxane) pada regimen gemcitabine dan cisplatin tidak menghasilkan peningkatan signifikan dalam angka kelangsungan hidup keseluruhan (OS) atau kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) pada pasien kanker saluran empedu maju. Median OS untuk kombinasi tersebut adalah 14 bulan, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 13,6 bulan untuk kelompok gemcitabine dan cisplatin. PFS median juga menunjukkan hasil yang serupa, di mana kombinasi nab-paclitaxel, gemcitabine, dan cisplatin mencapai 7,5 bulan dibandingkan dengan 6,3 bulan pada kelompok kontrol. Penelitian ini menyoroti kebutuhan untuk pendekatan yang lebih tepat dalam pengobatan kanker saluran empedu, serta perlunya alat genetik dan teknologi canggih untuk terapi yang lebih terarah di masa depan.

SWOG S1815 adalah percobaan fase 3 yang acak dan terbuka yang melibatkan 151 situs. Pasien yang memenuhi syarat memiliki kanker saluran empedu intrahepatik atau ekstrahepatik yang terkonfirmasi. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, satu menerima kombinasi nab-paclitaxel, gemcitabine, dan cisplatin, dan yang lainnya hanya gemcitabine dan cisplatin. Kriteria inklusi lainnya termasuk kondisi kesehatan yang memadai dan tidak memiliki riwayat neuropati perifer grade 2 atau lebih.

Pasien dalam kelompok eksperimental menerima nab-paclitaxel, gemcitabine, dan cisplatin pada hari tertentu dalam siklus pengobatan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi OS, sementara PFS dan respons terapi juga menjadi perhatian. Analisis menunjukkan bahwa pasien kanker kandung empedu menerima manfaat PFS tetapi tidak untuk OS. Efek samping juga lebih umum pada kelompok nab-paclitaxel, dengan lebih banyak pasien mengalami efek samping hematologis berat.

Penelitian juga menemukan bahwa dari 290 pasien dengan penyakit yang dapat diukur, enam pasien mencapai respons lengkap dan 85 lainnya mencapai respons parsial dengan kombinasi nab-paclitaxel. Grup kontrol menunjukkan respons yang lebih rendah. Selain itu, tingkat kejadian efek samping berat lebih tinggi pada regimen kombinasi, termasuk beberapa kematian terkait pengobatan. Penelitian ini menekankan perlunya pemantauan dan seleksi pasien yang hati-hati untuk mengurangi risiko terkait pengobatan ini.

“Terapi sitotoksik triplet dengan gemcitabine, nab-paclitaxel, dan cisplatin tidak meningkatkan OS dibandingkan dengan gemcitabine dan cisplatin pada pasien yang baru didiagnosis dengan kanker saluran empedu maju,” kata Rachna T Shroff, MD, kepala peneliti. “Studi lebih lanjut diperlukan untuk memperhalus penggunaan kombinasi ini dan mengidentifikasi biomarker yang dapat memprediksi pasien yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari regimen pengobatan yang lebih intensif.”

Kanker saluran empedu, termasuk intrahepatic cholangiocarcinoma, ekstrahepatic cholangiocarcinoma, dan kanker kandung empedu, memiliki prognosis yang buruk dan pengobatan yang efektif masih menjadi tantangan. Penelitian terbaru telah menguji kombinasi obat yang berbeda untuk meningkatkan hasil pasien, dengan perhatian khusus pada terapi sitotoksik dan kebutuhan untuk pendekatan yang lebih personal dalam pengobatan. Uji coba SWOG S1815 dirancang untuk mengevaluasi efek penambahan nab-paclitaxel ke dalam regimen pengobatan standar, gemcitabine dan cisplatin.

Uji coba SWOG S1815 menunjukkan bahwa penambahan nab-paclitaxel tidak memberikan peningkatan signifikan dalam OS atau PFS dibandingkan dengan gemcitabine dan cisplatin. Meskipun beberapa pasien dengan kanker kandung empedu menunjukkan PFS yang lebih baik, risiko efek samping yang lebih tinggi dan tidak ada peningkatan dalam kelangsungan hidup keseluruhan mengindikasikan perlunya pemantauan ketat dan strategi pengobatan yang lebih cermat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi terapi yang lebih terarah dan aman.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment