Mengurangi Risiko Kanker Ovarium dengan Pengangkatan Tuba Fallopi
Studi pemodelan dari Jerman menyimpulkan bahwa pengangkatan tuba fallopi saat operasi lain dapat mengurangi risiko kanker ovarium 15% untuk perempuan yang telah menyelesaikan keluarga. Potensi penghematan biaya kesehatan mencapai €10 juta per tahun. Temuan ini mendukung kebijakan kesehatan dan pertimbangan biaya untuk prosedur tersebut.
Sebuah studi pemodelan matematika di Jerman menunjukkan bahwa risiko kanker ovarium dapat diminimalkan dan penghematan biaya kesehatan dapat meningkat jika perempuan yang telah menyelesaikan keluarga ditawarkan pengangkatan tuba fallopi saat menjalani operasi perut lainnya. Para peneliti dari Jena University Hospital mengumumkan temuan ini dalam jurnal PLOS Medicine. Kanker ovarium yang paling umum sering dimulai di tuba fallopi, sehingga pengangkatan tuba dapat mengurangi risikonya.
Selama ini, pengangkatan tuba fallopi tidak direkomendasikan untuk perempuan berisiko rata-rata, tetapi banyak ahli bedah melakukan pengangkatan secara “opportunistic” saat operasi ginekologi seperti histerektomi. Studi ini mencoba menjelaskan lebih lanjut potensi keuntungan dari pengangkatan tuba fallopi secara opportunistic dengan mengembangkan model matematika yang menggunakan data nyata dari pasien untuk memprediksi risiko kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan kanker ginekologis yang ketiga paling umum dengan tingkat kematian mencapai 66%. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengangkatan tuba fallopi sebagai langkah pencegahan yang mungkin mengurangi kasus kanker ovarium. Dengan menerapkan model matematis, para peneliti berusaha menunjukkan manfaat dari pengangkatan tuba selama operasi perut yang cocok bagi perempuan yang tidak ingin memiliki anak lagi.
Temuan ini menunjukkan bahwa pengangkatan tuba fallopi yang dilakukan selama operasi yang sesuai dapat mengurangi kasus kanker ovarium hingga 15% dan memberikan penghematan biaya kesehatan lebih dari €10 juta per tahun. Dengan langkah ini, diharapkan dapat memperpanjang usia hidup yang sehat dan mengurangi risiko kematian akibat kanker ovarium.
Sumber Asli: www.techexplorist.com
Post Comment