Pencegahan Kanker
ANGAU, ANGAU MEMORIAL HOSPITAL, ASIA, AT, ATHULA KUMARA, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, DATA ANALYSIS, HEALTHCARE, HPV VACCINE, IAEA, IAEA SUPPORT, IARC, INTERNATIONAL AGENCY FOR RESEARCH, KUMARA, LAE, MANILA, MEDICINE, MOROBE, MOROBE PROVINCE, OCEANIA, PAPUA NEW GUINEA, PHILIPPINES, WHO, WORLD HEALTH ORGANIZATION
Ines Alvarez
0 Comments
Papua Nugini Memulai Layanan Brachytherapy untuk Pengobatan Kanker
Papua Nugini telah memulai layanan radioterapi setelah hampir 10 tahun, dengan dukungan IAEA. Kini, Angau Memorial Hospital juga menyediakan layanan brachytherapy untuk pengobatan kanker serviks. Ini menjanjikan hasil yang lebih baik bagi pasien kanker di negara ini, yang menghadapi tantangan akses dan penyebaran kanker yang luas.
Papua Nugini telah memulai kembali layanan radioterapi di Angau Memorial Hospital setelah hampir satu dekade, berkat dukungan dari IAEA. Baru-baru ini, layanan brachytherapy, yang penting untuk pengobatan kanker serviks, juga diluncurkan. “Ini adalah kemajuan yang signifikan dalam kemampuan pengobatan kanker serviks kami,” ungkap Athula Kumara, ahli fisika medis. Angau Memorial Hospital sekarang melayani sekitar 50 pasien per bulan, dengan ratusan lainnya terdaftar untuk perawatan. Prosedur brachytherapy memungkinkan dosis radiasi tinggi dijatuhkan langsung ke tumor sambil melindungi jaringan sehat di sekitarnya.
Kanker merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar di Papua Nugini, dengan lebih dari 12.000 kasus baru dan 7.000 kematian setiap tahun. Kanker payudara dan serviks adalah jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita. Layanan radioterapi di Angau dihentikan sejak 2016, memaksa banyak pasien dirujuk ke luar negeri untuk perawatan, meski biaya yang tinggi menyulitkan banyak orang. IAEA melakukan tinjauan pada 2023 dan merekomendasikan pemulihan layanan radioterapi secara mendesak.
Pemulihan layanan radioterapi dan peluncuran brachytherapy di Papua Nugini merupakan langkah besar untuk meningkatkan hasil perawatan kanker dan mengurangi kematian akibat kanker. Namun, tantangan dalam diagnosis dan pengobatan dini tetap ada, dan kesadaran di daerah terpencil perlu ditingkatkan.
Sumber Asli: www.iaea.org
Post Comment