Risiko Kanker Serviks yang Lebih Tinggi pada Wanita Kulit Hitam
Wanita kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker serviks, dengan tingkat diagnosis yang lebih rendah dan lebih mungkin meninggal akibatnya. Ditemukan tiga faktor signifikan, termasuk ketidakpercayaan medis dan kurangnya kesadaran tentang HPV. Pencegahan bisa dilakukan melalui vaksinasi dan pemeriksaan rutin.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa wanita kulit hitam menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan dan meninggal akibat kanker serviks. Menurut temuan dari Program Pencegahan Kanker HPV St. Jude, wanita kulit hitam 41% lebih mungkin didiagnosis kanker serviks dibandingkan wanita kulit putih dan 75% lebih mungkin meninggal akibat penyakit tersebut. Tiga faktor utama yang berkontribusi pada tingkat kematian yang lebih tinggi adalah ketidakpercayaan medis, perawatan lanjutan yang tidak memadai, dan kurangnya kesadaran tentang vaksin HPV dan virus itu sendiri. Wanita kulit hitam lebih cenderung menerima diagnosis kanker serviks pada stadium lanjut, yang berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang lebih rendah.
Kanker serviks dapat dicegah melalui pemeriksaan Pap rutin, vaksinasi HPV, dan praktik seksual yang aman. Meskipun kita memiliki metode pencegahan, wanita kulit hitam tetap berisiko tinggi karena ketidakpercayaan terhadap sistem kesehatan yang telah berlangsung lama. Selain itu, wanita di atas 70 tahun menghadapi risiko kematian tiga kali lipat meskipun pedoman skrining berakhir pada usia 65 tahun, yang mengarah pada diagnosis yang terlambat dan rendahnya akses ke perawatan pencegahan.
Kesadaran serta akses yang setara terhadap perawatan pencegahan dapat menyelamatkan nyawa. Wanita diharapkan melakukan pemeriksaan rutin dan, jika belum divaksinasi, segera mendapatkan vaksin HPV. Tak kalah penting adalah peran pria untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan seksual mereka. Mencegah kanker serviks itu mungkin melalui edukasi dan advokasi kesehatan yang aktif.
Sumber Asli: www.blackenterprise.com
Post Comment