Pencegahan Kanker
AMERICAN CANCER SOCIETY, CANCER PREVENTION, COOPERBERG, HEALTH, HELEN, MATTHEW COOPERBERG, MATTHEW R. COOPERBERG, MEDICINE, MENTAL HEALTH, NORTH AMERICA, OF CALIFORNIA,, SAN FRANCISCO, SAN FRANCISCO VA, TECHNOLOGY, UNITED STATES, UNIVERSITY, UNIVERSITY OF CALIFORNIA, US, WOMEN'S HEALTH
Ravi Patel
0 Comments
Analisis Data Kanker Prostat ACS 2025 oleh Dr. Matthew Cooperberg
Laporan Cancer Statistics 2025 memperkirakan 313.000 pria akan didiagnosis dengan kanker prostat, dengan lebih dari 35.000 kematian. Peningkatan dan pola skrining yang tidak konsisten menjadi penyebab utama. Penelitian menunjukkan pentingnya kembali kepada pendekatan skrining yang lebih cerdas untuk mengurangi angka kematian.
Matthew Cooperberg, MD, MPH, menyoroti data kanker prostat dari laporan Cancer Statistics 2025 yang diterbitkan oleh American Cancer Society. Data menunjukkan bahwa sekitar 313.000 pria diperkirakan akan didiagnosis dengan kanker prostat pada tahun 2025, dan lebih dari 35.000 di antaranya diperkirakan akan meninggal akibat penyakit ini. Peningkatan angka ini berkaitan erat dengan pola skrining dan interpretasi atas bukti yang muncul dari studi. Ketidakpastian dalam pola skrining, terutama yang dipicu oleh rekomendasi dari US Preventive Services Task Force, mempengaruhi angka kejadian dan mortalitas kanker prostat secara signifikan.
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit kanker utama yang mempengaruhi pria, dan pemahaman tentang tren epidemiologi serta pola skrining menjadi sangat penting. Data skrining kanker prostat menunjukkan dampak besar pada angka kejadian, dengan kebijakan skrining yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perbedaan dalam kebijakan ini, termasuk rekomendasi untuk mengurangi skrining, telah menunjukkan dampak langsung pada persebaran dan mortalitas kanker prostat, dimana hasilnya terlihat dalam beberapa dekade terakhir.
Penting untuk kembali kepada strategi skrining yang lebih cerdas untuk menemukan dan mengobati kanker prostat berkualitas tinggi, agar dapat menurunkan angka mortalitas. Pemahaman mendalam tentang penerapan skrining dan pengobatan harus diperkuat untuk meraih hasil yang lebih baik. Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk menjaga keseimbangan antara skrining yang efektif dan pengelolaan kasus low-risk yang tidak perlu diobati.
Sumber Asli: www.urologytimes.com
Post Comment