Deteksi Dini Kanker Serviks Lewat Skrining dan Vaksin HPV
Kanker serviks adalah penyebab kematian yang signifikan, tetapi skrining dan vaksin HPV menurunkan angka kematian. Tes Pap dan HPV adalah dua metode penting. Uji HPV bisa dilakukan secara mandiri sekarang. Memahami proses dan stigma di sekitar HPV dapat meningkatkan kesehatan.
Dahulu, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di kalangan wanita di AS. Namun hari ini, berkat deteksi dini dan vaksin HPV, angka kematian telah berkurang lebih dari setengahnya. Meskipun demikian, masih ada kebingungan terkait skrining kanker serviks dan uji HPV. Banyak pasien bertanya-tanya mengenai hubungan infeksi HPV dengan kanker serviks dan waktu yang tepat untuk uji skrining.
Virus HPV adalah virus umum yang ditularkan melalui kontak kulit saat berhubungan seksual. Ini adalah penyebab hampir semua kanker serviks. Meskipun sebagian besar infeksi HPV tidak menunjukkan gejala, terdapat 14 jenis HPV berisiko tinggi yang dapat memicu kanker. Vaksin HPV sangat efektif dan sebaiknya diberikan kepada anak-anak sejak usia 9 hingga 26 tahun.
Uji Pap dan tes HPV adalah metode umum dalam skrining kanker serviks. Uji Pap mengambil sampel sel dari serviks dan mengirimnya untuk analisis. Namun, kelemahan uji ini adalah bisa menghasilkan hasil negatif palsu. Di sisi lain, tes HPV lebih sensitif dan tidak memerlukan pengambilan sampel langsung dari serviks, sehingga lebih baik dalam mendeteksi kanker.
Bulan Januari adalah Bulan Kesadaran Kanker Serviks, dan saat yang tepat untuk membahas pentingnya pemantauan kesehatan. Sekitar setengah dari kasus kanker serviks terjadi pada perempuan yang tidak pernah menjalani skrining. Beberapa penyebabnya termasuk ketidaknyamanan atau stigma terkait pemeriksaan kesehatan.
Terobosan baru termasuk ujian HPV yang dapat dilakukan secara mandiri. Dua perangkat untuk pengujian ini telah disetujui FDA, memungkinkan pasien untuk mengambil sampel di rumah. Studi menunjukkan bahwa hasil dari pengujian yang dilakukan sendiri sama akuratnya dengan yang dilakukan oleh tenaga medis.
Setelah menjalani skrining, jika hasil negatif, petugas medis akan memberikan jadwal untuk skrining berikutnya. Namun, jika hasil positif, kemungkinan perlu dilakukan kolposkopi untuk memeriksa lebih lanjut. Jika kanker serviks terdeteksi, ada berbagai pilihan perawatan yang dapat membantu pasien.
Sangat penting untuk mengatasi stigma terkait HPV dan mendiskusikan pengujian ini sebagai bagian rutin dari kesehatan. Uji HPV, seperti skrining tekanan darah, merupakan hal yang perlu dipahami dan dibicarakan secara terbuka untuk mencegah kanker serviks.
Kanker serviks pernah menjadi salah satu kanker paling mematikan di antara wanita di AS. Deteksi dini dan vaksin HPV telah menurunkan angka kematian lebih dari 50%. Meskipun demikian, kebingungan mengenai tes skrining dan hubungan HPV dengan kanker masih sering terjadi, mendorong perlunya pemahaman dan edukasi publik, terutama saat Bulan Kesadaran Kanker Serviks.
Skrining kanker serviks dan vaksinasi HPV sangat penting untuk mencegah kanker serviks dan mendeteksi lebih dini. Deteksi dini dengan metode yang tepat, seperti pengujian HPV, dapat menyelamatkan nyawa. Memahami cara kerja dan manfaat skrining serta mengatasi stigma seputar HPV akan membantu lebih banyak individu dalam menjaga kesehatan.
Sumber Asli: www.newswise.com
Post Comment